Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Soal Bom Bunuh Diri di Surabaya, Ini Tanggapan Wakil Kepala BIN
Lampungpro.co, 17-May-2018

Lukman Hakim 1093

Share

#webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung #portalberitawisatanasional #portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampu¬¬ngproberitalampung #lampungprodotcom #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata #beritapolitiklampung

JAKARTA (Lampungpro.com): Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Asad Said Ali menjelaskan teror bom di Surabaya, Jawa Timur yang terjadi menjelang Ramadan, adalah hal yang sengaja dilakukan oleh kelompok radikal, guna mengganggu kedamaian dan kekhusyuan umat muslim menyambut datangnya bulan suci.

Untuk itu, ia mengajak seluruh umat islam di Indonesia untuk kembali kepada pokok permasalahan, bagaimana melaksanakan syariat islam sesuai aturan agar bisa berpuasa dengan khusyuk. Teror kemarin itu bukanlah termasuk ajaran islam," katanya di Jakarta, Rabu (16/5/2018), dilansir Gardanas (Grup Lampungpro.com).

Ia mengatakan, terorisme di zaman Rasulullah dan sahabat sudah pernah terjadi. Bahkan kelompok itu disebut sebagai khawarij yakni kelompok yang keluar dari Islam. Untuk itu, tindakan pelaku teror jelas tidak sesuai dengan perintah Alquran pada surat Al Hajj ayat 40, yang menyebutkan tidak boleh ada perusakan tempat ibadah atau tempat suci, termasuk tempat ibadah non muslim.

Tetapi pada kenyataannya, para pelaku telah membunuh banyak orang, muslim dan nonmuslim. "Aksi terorisme seperti ini pernah dilakukan oleh Abdurrahman bin Muljam saat membunuh Sayyidina Ali," ujarnya.

Dia mengajak seluruh masyarakat untuk menyadari batasan-batasan antara yang haq (benar) dan bathil. Seperti yang dilakukan pelaku teror, menggunakan kalimat atau alasan yang benar. Namun pada prakteknya dilaksanakan dengan hati yang buruk dan bertentangan dengan nilai keislaman itu sendiri.

Said Ali berharap, memasuki bulan Ramadan, masyarakat Indonesia bertadabbur (merenungi) dan mawas diri, bagaimana bisa melaksanakan ibadah dengan khusyuk. "Yang sudah lalu ditinggalkan saja. Kita kembali ke jalan yang benar. Beragamalah dengan ilmu karena agama tidak lepas dari ilmu. jangan sampai kita menganut ilmu yang salah seperti bom bunuh diri itu, kata dia. (**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Ketika Diplomasi Teknologi Tiongkok Menembus Lampung

Tantangannya ke depan adalah menjaga kedaulatan data. Kemudian memastikan...

1423


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved