JAKARTA (Lampungpro.com): Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Asad Said Ali menjelaskan teror bom di Surabaya, Jawa Timur yang terjadi menjelang Ramadan, adalah hal yang sengaja dilakukan oleh kelompok radikal, guna mengganggu kedamaian dan kekhusyuan umat muslim menyambut datangnya bulan suci.
Ia mengatakan, terorisme di zaman Rasulullah dan sahabat sudah pernah terjadi. Bahkan kelompok itu disebut sebagai khawarij yakni kelompok yang keluar dari Islam. Untuk itu, tindakan pelaku teror jelas tidak sesuai dengan perintah Alquran pada surat Al Hajj ayat 40, yang menyebutkan tidak boleh ada perusakan tempat ibadah atau tempat suci, termasuk tempat ibadah non muslim.
Tetapi pada kenyataannya, para pelaku telah membunuh banyak orang, muslim dan nonmuslim. "Aksi terorisme seperti ini pernah dilakukan oleh Abdurrahman bin Muljam saat membunuh Sayyidina Ali," ujarnya.
Dia mengajak seluruh masyarakat untuk menyadari batasan-batasan antara yang haq (benar) dan bathil. Seperti yang dilakukan pelaku teror, menggunakan kalimat atau alasan yang benar. Namun pada prakteknya dilaksanakan dengan hati yang buruk dan bertentangan dengan nilai keislaman itu sendiri.
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4156
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia