BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com) : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandar Lampung menyoroti beberapa target pendapatan daerah. Selama ini target pendapatan daerah masih dianggap belum realistis. DPRD juga meminta agar pemkot serius dalam proses penarikan pajak. Hal ini terungkap dalam rapat paripurna pandangan fraksi-fraksi terkait APBD Bandar Lampung, Selasa (18/9/2018).
"Penerapan pajak harus realistis dan berdasarkan data wajib pajak. Lembaga perpajakan jangan segan melakukan audit terhadap wajib pajak apabila ada kejanggalan jumlah setoran pajak, dan yang tidak kalah penting adalah peningkatan sistem dan teknologi informasi, yang terintegrasi sebagai alat kontrol pemkot terhadap wajib pajak," ujar Julius Gultom, juru bicara Fraksi PDIP DPRD Bandar Lampung.
Fraksi PAN melalui juru bicaranya Edison Fajar berharap, peningkatan target pendapatan asli daerah harus bisa beriringan dengan kerja keras seluruh instansi di lingkungan Pemkot Bandar Lampung. Khususnya, instansi yang terkait dengan bidang pajak dan retribusi. "Jangan sampai target tinggi tapi tidak berimbang dengan kinerja yang maksimal," harapnya.
Sementara Fraksi PKS meminta adanya skala prioritas dalam pembanguan di Bandar Lampung. PKS meminta pemkot mengutamakan pembangunan yang mendesak untuk kebutuhan masyakat. "Kami juga mengusulkan kepada wali kota agar pemkot memiliki format laporan monitoring dan evaluasi kinerja. Bukan hanya laporan penyerapan dan penerimaan anggaran. Ini penting agar setiap organisasi perangkat daerah benar-benar terpantau kinerjanya," saran juru bicara PKS Grafieldy Mamesah.
Fraksi NasDem-Hanura menyarankan Pemkot Bandar Lampung menyusun target pendapatan daerah menggunakan pola SMART (Sistematis, Measurabel, Achivabel, Realistis, Time). Juru bicara fraksi ini, Nany Maya Sari menilai, kunci utama untuk menjadikan APBD sehat adalah berupaya sekuat tenaga untuk mencapai target pendapatan.
"Berdasarkan pemikiran ini, kami mengingatkan agar penetapan proyeksi pendapatan daerah harus Sistematis, Measurabel, Achivabel, Realistis, Time (SMART). Selain itu, maksimalkan tim untuk 'jemput bola', menggali potensi dan meminimalisasi kebocoran," jelasnya.(**/PRO4)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1320
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia