BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung menyiapkan para dai dan mubalig melalui Madrasah Dai Wasatiyyah sebagai langkah menangkal paham radikalisme di Provinsi Lampung. Menurut Ketua MUI Lampung KH Khairuddin Tahmid, para dai ini akan menyampaikan Islam yang moderat.

Wasatiyyah merupakan kerangka berpikir, bersikap dan bertingkah laku ideal. Para dai, kata Khairuddin Tahmid dibekali ilmu yang penuh keseimbangan dan proposional dalam syariat Islam dan seharusnya tertanam dalam pribadi muslim.

"Kehadiran dai wasatiyyah ini sekaligus mederadikalisme umat yang terparar radikalisme. Para dai ini nantinya mendapat sertifikat dari MUI," kata Khairuddin Tahmid saat menerima kunjungan pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim (ICMI) yang dipimpin Ketua Umum M. Yusuf Barusman, di Kantor MUI Lampung Komplek Islamic Center, Rajabasa, Bandar Lampung, Jumat (8/6/2018).

Silaturahmi ini merupakan rangkaian kunjungan ICMI ke sejumlah organisasi kemasyarakatan dalam rangka menyamakan pandangan menekan penyebaran paham radikalisme di Lampung. Pengurus ICMI juga roadshow ke PWNU Lampung dan PW Muhammadiyah Lampung.

Menurut Khairuddin Tahmid, paham radikalisme dibagi tiga yakni pemikiran, sikap, dan aksi. "Paling bahaya dari tiga itu adalah aksi radikalisme yang berujung terorisme. Ketiga hal ini harus dideradikalis dengan paham Islam yang lebih moderat," kata Khairuddin Tahmid.

Permasalahan radikalisme, menurut Khairuddin Tahmid, mendapat perhatian khusus para ulama. Masalah ini akan dibahas pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) MUI Lampung pada 30 Juni-1 Juli. Sejumlah langkah yang dilakukan MUI dalam menangkal paham radikalisme yakni dialog interaktif setiap Jumat di Radio Rajawali 95,2 FM dan menerbitkan buletin yang terbit sekali dua bulan. (PRO1)

�