JAWA TENGAH (Lampungpro.com): Seorang anak perempuan berusia 18 bulan, ZHR tewas dibanting ayah kandungnya di Dusun Mliwang, Desa Kalimaro, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Diduga hal itu bermula dari persoalan Hutang piutang.
Saat ini, polisi telah meringkus pelaku. Ayah korban yang tega itu bernama ARP (28). Kades Kalimaro Hartono menjelaskan peristiwa ini terjadi pada Sabtu (22/6/2019) lalu sekitar pukul 18.30 WIB. "Infonya ya karena persoalan hutang. ARP memang pendiam orangnya. Kerjanya serabutan. Kadang petani, kadang seadanya," ujar Hartono, Minggu (23/6/2019) kemarin.
Kapolres Grobogan AKBP Choiron El Atiq menambahkan, polisi masih menyelidiki kasus ini. Ia belum bisa memastikan unsur kesengajaan pada kasus ini. "Ini masih pemeriksaan. Baru minta keterangan dulu. Ini dari Polsek (Polsek Kedungjati) perjalanan ke Polres Grobogan," tambahnya.
Sementara, Kasatreskrim Polres Grobogan AKP Agus Supriadi mengatakan, polisi menerima laporan kejadian ini pada Sabtu (22/6/2019) kemarin sekitar pukul 19.00 WIB. peristiwa ini bermula saat ibu kandung korban yakni NFY bersama ayah mertua dan suaminya atau pelaku mendatangi rumah tetangganya, Mustofa. "Terjadi kekerasan ayah pada anaknya hingga tewas," kata Agus.
"Dengan maksud akan menjelaskan permasalahan hutang NFY kepada Lasminah (48) dan bermaksud akan melunasi utangnya sebesar Rp 1,8 juta. Lasminah berada di rumah NES (istri Mustofa). Ketiganya bertemu dan selanjutnya berembug untuk menyelesaikan tanggungan utang NFY," lanjut dia.
"Namun saat penyelesaian atau rembugan tersebut, tiba-tiba tersangka emosi dan marah-marah. Karena malu atas ulah istrinya itu yang memiliki utang dan penyelesaian atau mau melunasi utang di rumah orang lain. Kemudian sambil marah-marah, tersangka bilang ke istrinya, 'utang segitu banyaknya saya tidak menyuruh untuk apa, anakku tak bunuh semua, tak banting', " jelasnya.
Tanpa diduga tersangka saat itu langsung memegang anaknya yang saat itu lagi bermain di dekatnya, kemudian membanting tubuh anaknya ke lantai keramik. Mengetahui hal itu, kemudian mereka yang ada di lokasi panik dan berteriak minta tolong.
"Mendengar kegaduhan akhirnya warga sekitar datang memberikan pertolongan kepada korban dan membawanya ke bidan desa, karena kondisi korban menghawatirkan oleh bidan korban dianjurkan dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Gubug," terang dia.
"Setelah dirawat selama satu malam akhirnya nyawa korban tidak tertolong dan korban dinyatakan meninggal dunia pada hari Minggu, 23 Juni 2019, sekira jam 07.30 WIB. Korban mengalami luka lebam/ bengkak pada kepala bagian belakang, dan lecet pada punggung," ucap dia.(**/PRO2)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1276
Lampung Selatan
3973
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia