BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung mencatat nilai tukar petani (NTP) Lampung anjlok di bawah NTP nasional sejak April hingga Mei 2020. Bahkan NTP itu merupakan yang teredah dalam sepuluh tahun terakhir.
Berdasarkan rilis NTP Provinsi Lampung yang disampaikan BPS, pada Mei 2020 tercatat 91,5 atau turun 1,6% dari NTP April yakni 93. Sedangkan NTP nasional tercatat 99,47. Dalam sepuluh tahun terakhir NTP Lampung selalu di atas 100.
NTP merupakan salah satu indikator melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi dan biaya produksi.
Penurunan juga terjadi pada nilai tukar usaha pertanian (NTUP) Mei menjadi 92,31% atau turun 2% dari April 2020. Sebagai perbandingan, NTUP nasional masih di atas 100 yakni 100,16.
NTP masing-masing subsektor pada Mei 2020 yakni subsektor padi dan palawija 93,37, hortikultura (94,14), tanaman perkebunan rakyat (86,47), peternakan (98,29), perikanan tangkap (99,07), dan perikanan budidaya (100,26). Menurut Kepada BPS Provinsi Lampung, Faizal Anwar, beberapa komoditas mengalami penurunan harga.
Misalnya, pada komoditas subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan perikanan tangkap, seperti, gabah, jagung, cabai rawit, cabai hijau, dan cabai merah. Kemudian beberapa jenis sayuran dan tanaman obat, kopi, karet, kelapa sawit, dan beberapa jenis ikan tangkap.
"Sedangkan subsektor peternakan dan perikanan budidaya seperti ternak besar, ternak kecil, unggas, dan telur itik, bebek, dan beberapa ikan budidaya, mengalami kenaikan," kata Faizal Anwar, dalam rilis resminya, Selasa (2/6/2020).
Penurunan NTP Lampung mulai berlangsung sejak Desember 2019. Namun penurannya masih membuat NTP Lampung di atas 100. Artinya, daya beli petani masih di atas harga jual komoditasnya. Belum membaiknya harga komoditas unggulan petani seperti karet dan jagung membuat NTP Lampung terseok di bawah 100.
Untuk gabah kering panen (GKP) varietas Ciherang pada Mei 2020, harga tertinggi Rp4.200,00/kg tercatat di Kecamatan Sragi, Lampung Selatan. Sedangkan harga terendah Rp3.700,00/kg GKP varietas galur dan guncul, di Kecamatan Palas, Lampung Selatan, dan Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur. Harga terendah ini masih sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yakni Rp3.700/kg. (PRO1)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1264
Lampung Selatan
3954
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia