LAMPUNG TIMUR (Lampungpro.com): Satu lagi komplotan Wagino yang selama ini menjadi DPO polisi tewas ditangan polisi. Menyandera seorang warga saat mau ditangkap, Pramono alias Ahmad alias Penthet (35), ditembak mati aparat Polres Lampung Timur, Sabtu (25/2/2017), sekitar pukul 22.30 WIB.

"Tersangka yang juga warga Waybungur, Lampung Timur, melakukan perlawanan dan menggunakan warga sebagai sandera untuk perlindungan saat hendak kami ringkus. Kami berikan dengan menembak mati tersangka. Tersangka meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit, kata Kapolres Lampung Timur AKBP Harseno.

Penthet merupakan pelaku curas spesialis rampok rumah. Dia dikenal sadis karena tidak segan menembak korban yang memergoki perbuatannya. Dia ditangkap Tekab 308 Polres Lampung Timur yang dipimpin langsung Kasatreskrim AKP Devi Sujana. "Saat digerebek, tersangka berada di rumah Wagino (Alm), di Desa Jatimulyo. Mengetahui dia sudah terkepung, tersangka masih melakukan perlawanan aktif.

Setidaknya ada tiga laporan di Polres Lampung Timur terkait aksi Penthet. Pertama korban Puji Winulyo, warga Desa Margosari, Kecamatan Metro Kibang dengan total kerugian Rp177 juta. Kedua, korban Sultonik, warga Dusun 4 Desa Negaranabung, Kecamatan Margatiga dengan kerugian Rp57 juta. Ketiga, korban Tabrani, warga Desa Catur Suako, Kecamatan Bumiagung dengan total kerugian Rp400 juta. 

Bersama tersangka, diamankan barang bukti satu senpi rakitan jenis revolver dengan dua butir amunisi aktif dan dua butir selongsong peluru, satu wig atau rambut palsu, satu topi dan satu masker. Saat ini jenazah tersangka sudah diserahkan ke pihak keluarga. (ROBIN/PRO2)