Dokumentasi Humas Polinela | Lampungpro.co/Ist

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Program magang sudah tidak asing lagi terdengar dikalangan mahasiswa. Namun, kali ini program magang diperuntukkan kepada dosen.�

Program magang ini bertujuan meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi, menguatkan mutu dosen, dan relevansi pendidikan tinggi. Selain itu, menguatkan mutu dosen dan tenaga pendidik, serta menguatkan sistem tata kelola Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti).

Program Studi (Prodi) Pengelolaan Perhotelan Politeknik Negeri Lampung mengirimkan empat dosennya mengikuti Program Magang Dosen selama tiga hari mulai, (3-6/9/2023) di Hotel The 101 Jakarta.

Program Magang Dosen pada Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) diawali dengan kegiatan pembukaan pada Hari Minggu, (3/9/2023) bertempat di hotel 101 Darmawangsa IX Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan.�

Dosen Magang Yunita Fitri Yanti, S.Pd., M.Pd., Rifka Simbolon, S.Par., M.M.Par, dan Yudha Sakti Pratama, S.Par., M.M.Par. ditempatkan di jenjang kualifikasi Food and Beverage Product dan bidang hotel subbidang Pastry.�

Kemudian, dosen magang Pandita Nandana, S.Par., M.M.Par. dan Riki Putrajaya, A.Md.Par. ditempatkan di jenjang kualifikasi bidang hotel subbidang Sistem Informasi Hotel.

Menurut salah satu dosen Pengelolaan Perhotelan Yunita Fitri Yanti, S.Pd., M.Pd. mengatakan bersama tim hotel 101 Jakarta selama tiga hari ini seperti mengikuti perkuliahan lapangan.�

"Banyak ilmu, pengalaman dan relasi baru yang Saya dapatkan. Tidak pelit ilmu dan yang membuat Saya puas selama magang di sini adalah feels like we are family," kata dia.�

Selain itu, tambah Yunita, bahan diskusi tidak hanya seputaran dunia professional kerja tapi sharing tentang keluarga, masakan, dan lainnya membuat intensitas komunikasi makin hangat.�

Direktur Politeknik Negeri Lampung, Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si., mengatakan kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi dari para dosen Prodi Pengelolaan Perhotelan.�

"Ilmu yang didapatkan nantinya, dapat diterapkan oleh dosen kepada para pengajar dan mahasiswa. Sehingga, penerapan kurikulum yang diterapkan sesuai dengan dunia usaha dan dunia industri," kata Prof. Sarono. (***)�

Sumber : Rilis Humas Polinela