BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung mencatat, penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan di Lampung pada triwulan pertama tahun 2023 meningkat 5,65 persen dibanding tahun sebelumnya.
Kepala OJK Lampung, Bambang Hermanto mengatakan, dengan peningkatan tersebut, maka penyaluran kredit perbankan di Lampung menunjukkan optimisme lembaga intermediasi berfungsi dengan baik.
"Ada peningkatan 5,65 persen dari Rp71,91 triliun menjadi Rp75,98 triliun. Namun pertumbuhan itu mengalami kontraksi Rp821 miliar atau 1,07 persen dibanding tahun sebelumnya," kata Bambang Hermanto saat memaparkan kinerja industri jasa keuangan, di Hotel Bukit Randu Bandar Lampung, Kamis (25/5/2023).
Ada pun rinciannya, berdasarkan sektor ekonomi penurunan terjadi pada sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi mencapai Rp1,27 triliun. Kemudian perantara keuangan mencapai Rp590,25 miliar.
"Sementara dari sisi total aset perbankan di Lampung pada posisi triwulan pertama 2023, tercatat meningkat 5,10 persen bila dibandingkan tahun 2022 dari Rp110,65 triliun menjadi Rp116,29 triliun," ujar Bambang Hermanto.
Sementara jika bandingkan dengan triwulan keempat tahun 2022, total aset perbankan di Lampung tercatat mengalami kontraksi 0,11 persen dari Rp116,42 triliun menjadi Rp116,29 triliun, yang didorong dari adanya kontraksi dari penyaluran kredit.
Selanjutnya, untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), Lampung juga tercatat mengalami peningkatan hingga 5,48 persen, dari Rp59,40 triliun menjadi Rp62,66 triliun.
Jika dibandingkan dengan triwulan keempat 2022, penghimpunan DPK Lampung juga tercatat meningkat 1,49 persen dari Rp61,74 triliun menjadi Rp62,66 triliun.
Dengan demikian, kinerja kualitas kredit pada triwulan pertama tahun 2023 di Lampung sudah cukup dalam mengendalikan kualitas kredit, dengan membaiknya rasio kredit bermasalah (NPL) dari periode sebelumnya pada Maret 2022 ada 4,33 persen menjadi 2,51 persen.
Sementara itu, Deputi Direktur Pengawasan LJK, Aprianus John Risnad menjelaskan, untuk Kinerja Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) nilai piutang pembiayaan tumbuh 18,13 persen pada Maret 2023 menjadi Rp9,35 triliun.
Hal itu didukung pembiayaan yang multi guna dan investasi, yang masing-masing tumbuh 12,70 persen dan 18,35 persen. Penyaluran piutang pembiayaan terbesar, terjadi pada sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor 36,93 persen, serta sektor pertanian, kehutanan dan perikanan 9,75 persen.
"Untuk perusahaan pegadaian, hingga Maret 2023, jumlah penyaluran pinjaman di Lampung tumbuh 16,77 persen atau sedikit di atas nasional," jelas Aprianus John Risnad.
Jumlah tersebut meningkat dari Rp100,30 miliar tercatat sebesar Rp698,50 miliar. Sementara jumlah nasabah yang juga terus tumbuh tercatat hingga 235.510 kontrak. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1401
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia