BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com) : Meski sempat dibuka fungsional pada libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Namun, Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni-Terbanggi Besar belum beroperasi penuh setelah ditutup kembali pada 3 Januari 2019. Penutupan ini terkait penyempurnaan dan beberapa perbaikan yang terus dilakukan.

Meski begitu, ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar seksi Bakauheni Selatan-Bakauheni Utara sepanjang 8,9 kilometer dan seksi Lematang-Kota Baru sepanjang 7 kilometer tetap dibuka untuk umum dan masih gratis. Beberapa warga yang sempat menjajal tol pertama di Lampung mengaku bangga dan puas.

Sisi jalan tol yang masih serba hijau karena melintasi kawasan pertanian dan perkebunan menambah sensasi berkendara di jalan tol. Namun, pengendara harus ekstra hati-hati agar laju kendaraan tak melewati batas aman kecepatan, karena kondisi jalan lurus menyebabkan tak terasa telah melaju di atas 130 km/jam.

Karenanya, jarak Bakauheni-Terbanggi Besar yang biasanya dicapai antara 4-5 jam melalui Jalan Lintas Sumatera, melalui tol bisa ditempuh 1,5 jam. Jarak Bakauheni-Bandar Lampung bahkan bisa ditempuh dengan waktu 50 menit jika via tol. Kalau melewati Jalinsum, waktu tempuh bisa mencapai 3 jam lebih, karena lebar jalan yang sempit dan macet karena dilintasi puluhan ribu truk tujuan Jawa atau sebaliknya.

Padahal, jarak Bakauheni-Terbanggi Besar hanya sekitar 90 km. Tak semua warga sempat mencoba jalan tol itu, karena sudah keburu ditutup untuk menuntaskan perbaikannya. Meski demikian, warga menyebut pembangunan tol itu akan mampu mendorong perekonomian Indonesia, terutama Lampung.

"Saya merasa senang dan bangga Lampung sekarang punya tol, saya bahkan sempat mencoba. Saya dan warga Lampung lainnya memiliki harapan yang sama, dengan adanya tol ini bisa meningkatkan ekonomi dan mengembangkan pariwisata di Lampung. Semoga cepat selesai dan dibuka kembali agar konektivitas antar daerah di Lampung, bahkan Sumatera bisa segera terwujud," ujar Syafril kepada Lampungpro.com, Rabu (13/2/2019).(**/PRO4)