Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Unila Susun Program Renstra Pakai Pendekatan BSC Perkuat Tata Kelola dan Daya Saing Institusi
Lampungpro.co, 26-Jun-2025

Febri 220

Share

Unila Saat Susun Program Renstra |Lampungpro.co/Dok Unila

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Universitas Lampung (Unila) tengah menyusun Rencana Strategis (Renstra) terbaru, dengan pendekatan Balanced Scorecard (BSC) sebagai kerangka utama untuk mengakselerasi pencapaian visi institusi.

Penyusunan Renstra ini, dipimpin langsung oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Unila, Prof. Dr. Ayi Ahadiat, M.B.A., dalam rapat koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada Senin (23/6/2025).

Rapat ini dihadiri tim penyusun, yang terdiri atas perwakilan dari Bagian Perencanaan Unila, serta dosen-dosen lintas fakultas yang tergabung dalam tim pengembangan Renstra.

Prof. Ayi Ahadiat mengatakan, pendekatan Balanced Scorecard dipilih karena mampu menerjemahkan visi dan misi Unila ke dalam ukuran-ukuran strategis yang konkret, relevan, dan terukur diberbagai perspektif.

Menurutnya, BSC dinilai cocok untuk perguruan tinggi berstatus Badan Layanan Umum (BLU) Unila, karena tidak berfokus semata pada aspek finansial, tetapi lebih kepada prosperity atau kemakmuran institusi secara menyeluruh.

"BSC memberikan cara pandang yang lebih holistik, karena kami tidak hanya bicara soal keuntungan, tapi juga bagaimana meningkatkan kapasitas institusi, mengelola sumber daya, serta memperkuat sinergi antara kinerja keuangan dan non keuangan," kata Prof. Ayi Ahadiat.

Prof Ayi menyebut, setidaknya ada empat perspektif utama Strategis Renstra Unila, yaitu Customer Perspective, Internal Business Process, Learning and Growth, dan Financial Perspective.

Prof. Ayi dalam hal ini menerangkan, walaupun bukan aspek utama, efisiensi, dan efektivitas penggunaan anggaran tetap menjadi perhatian. Penekanan dilakukan pada efisiensi biaya dan keberlanjutan keuangan, melalui pemanfaatan inovasi dan kolaborasi lintas sektor.

Prof. Ayi pun turut menekankan pentingnya strategi cascading, dengan menurunkan indikator Renstra hingga ke tingkat fakultas dan unit kerja. Indikator kinerja utama (IKU) yang disepakati, akan menjadi bagian dari kontrak kerja pimpinan, dan evaluasi akan dilakukan secara berkala untuk memastikan ketercapaian target.

"BSC bukan hanya alat monitoring, tapi juga cara berpikir strategis. Kami harus memastikan semua unit memahami dan mengimplementasikan strategi ini dengan selaras, dari rektorat hingga fakultas dan program studi," ujar Prof. Ayi Ahadiat.

Pendekatan ini, juga turut mengedepankan akuntabilitas berbasis data, dimana seluruh pengambilan keputusan diarahkan untuk lebih terukur, transparan, dan terintegrasi dengan kebutuhan stakeholder, termasuk dalam skema kolaborasi pentahelix berupa akademisi, bisnis, pemerintah, komunitas, dan media.

Sebagai contoh konkret, Unila akan menyiapkan dukungan kelembagaan bagi para profesor dan guru besar, agar dapat menjalankan peran akademik, penelitian, hingga inovasi secara optimal, termasuk dalam pengembangan produk paten dan kontribusi pada ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge based economy).

Melalui penerapan Renstra berbasis Balanced Scorecard, Unila meneguhkan komitmennya sebagai perguruan tinggi negeri yang unggul, akuntabel, dan berdaya saing tinggi baik di tingkat nasional maupun global. (***)

Editor : Febri Arianto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Setelah Dilantik 20 Februari Lalu, Apakah Keluhan...

Kawan, jangan lupakan jalan pulang: jalan rakyat yang dulu...

1289


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved