BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) baru-baru ini mengadakan Program Kemitraan Masyarakat (PkM) yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM). Program ini mengangkat topik Internet of Things (IoT), sebuah konsep yang menghubungkan objek fisik sehari-hari ke internet atau jaringan komunikasi lainnya, memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dan bertukar data secara otomatis.
Dalam konteks ini, penerapan IoT bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan kolam ikan tawar, yang dapat meningkatkan efisiensi, menekan biaya operasional, dan memperbaiki hasil panen. Ewak Pond, kelompok budidaya kolam ikan milik masyarakat setempat yang terletak di Pekon Patoman, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, menjadi salah satu lokasi penerapan teknologi ini.
Tim pengabdian masyarakat dari Universitas Teknokrat Indonesia terdiri dari Debby Alita, M.Cs., Ade Surahman, M.Kom., Dr. Munti Sarida, S.Pi., M.Sc, bersama dengan mahasiswa aktif Muhammad Arief Martadinata, Ryan Adjie Prasetyo, Muhammad Rohili, dan Puspita Putri. Ewak Pond, yang dipimpin oleh Evran, memiliki 14 anggota dan 20 kolam ikan yang membudidayakan ikan lele, nila, dan gurame dengan ukuran kolam bervariasi, dari 4x3 hingga 3x3 meter.
Kerja sama antara Universitas Teknokrat Indonesia dan Universitas Lampung ini diadakan di bawah naungan LPPM Universitas Teknokrat Indonesia. Kegiatan berlangsung pada hari Sabtu (13/7/2024) dan Senin (9/9/2024), yang mencakup edukasi untuk kelompok Ewak Pond dan masyarakat setempat mengenai budidaya ikan tawar, dari pemula hingga yang berpengalaman.
Dalam sesi edukasi, Dr. Munti Sarida dan tim UTI, termasuk Debby Alita dan mahasiswa, memperkenalkan penerapan alat berbasis IoT. Teknologi ini meliputi sistem pemberian pakan otomatis, pemantauan pH air secara real-time, dan pengukuran pH air manual dengan kertas.
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan tentang teknik budidaya ikan tawar, mencakup persiapan kolam, pemilihan bibit, pemberian pakan, serta pemeliharaan air dan kesehatan ikan. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta, dengan nilai post-test yang menunjukkan 100% jawaban benar.
Para peternak berharap bahwa program ini dapat berkelanjutan, karena kolam mereka masih memerlukan teknologi terbaru untuk memaksimalkan hasil budidaya. (***)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1193
Lampung Selatan
3164
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia