Tim PKM Universitas Teknokrat Indonesia berfoto bersama dengan siswa SMK Widya Yahya, Gadingrejo | Lampungpro.co/Humas UTI

GADING REJO (Lampungpro.co) : Tim Pengabdian kepada Masyarakat�(PKM) Universitas Teknokrat Indonesia menggelar Program Sekolah Binaan di SMK Widya Yahya, Gadingrejo, Pringsewu, Selasa, 4 Mei 2021. Kegiatan yang merupakan pertemuan pertama ini diisi dengan Pelatihan Jurnalistik Online dan Multimedia bagi siswa. Tim PKM terdiri Jafar Fakhrurozi, S.Pd., M.Hum, Agus Mulyanto, S.Kom., M.Sc.,� dan Qadhli Jafar Adrian, BMM., M.I.T. Adapun mahasiswa yang diikutsertakan adalah Safira Alya, Anan Krisna, dan �Robi Fajal.

Jafar Fakhrurozi mengatakan, siswa diberikan pengetahuan dan keterampilan memproduksi karya jurnalistik untuk media daring. Mereka didorong untuk bisa menulis berita dan artikel yang sesuai menarik dan punya daya pikat. Khususnya menyasar pembaca� kalangan milenial.

Jafar mengatakan, menulis berita adalah proses memproduksi tulisan dari kejadian yang faktual dan mempunyai nilai publik. Dengan demikian, informasi yang menarik bisa disajikan dan dibaca oleh khalayak.

Menurut Jafar, media daring yang dikelola juga bisa dimasukkan berita berbasis multimedia, misalnya liputan video seperti televisi. Siswa juga dilatih untuk mengambil gambar dengan baik dan proporsional serta durasi yang pas. Dengan demikian, penonton akan tertarik menyaksikan berita video itu dari awal sampai akhir.

Menanggapi itu, Wakil Rektor I Universitas Teknokrat Indonesia Dr H Mahathir Muhammad SE MM mengatakan, siswa memang sudah selayaknya diberikan materi jurnalistik karena itu sudah menjadi kebutuhan. Apalagi selama masa belajar daring masa pandemi ini, siswa bisa mengunggah materi yang berkenaan dengan pelajaran sekolah dengan muatan yang lebih segar dan populer. Dengan begitu, siswa bisa ikut membantu memperbanyak konten positif sebagai tambahan ilmu pengetahuan yang diajarkan di kelas.

Mahathir mengatakan, kegiatan ini bagus diadakan untuk semua sekolah. Dosen dan mahasiswa Teknokrat mempunyai kapasitas yang baik sebagai mentor. Siswa akan lebih mudah menerima materi karena disajikan dengan baik dan disesuaikan dengan kultur anak muda zaman milenial. (***)

EDITOR : SANDY