BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Kongres Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah usai. Beberapa keputusan pun dikeluarkan, putusan ini terkait penyelenggaraan kompetisi, yaitu Liga 1, Liga 2, Liga 3. PSSI menolak permintaan Semen Padang dan Persiba Balikpapan untuk penambahan peserta Liga 1 menjadi 20 tim, dan juga menolak keinginan 40 klub Liga 2 yang meminta dibentuk Liga 2a dan Liga 2b.
PSSI mengeluarkan 5 keputusan, yaitu;
Dari 5 keputusan ini ada beberapa keputusan yang menyentuh langsung ke Asosisasi Provinsi (Asprov) PSSI, tidak terkecuali Asprov PSSI Lampung. Yaitu soal Statuta, menurut Ketua Asprov PSSI Lampung Eddy Samsu, selama ini memang baik Asprov maupun Askab/Askot menggunakan statuta PSSI pusat. Statuta ini merupakan peraturan baku yang berlaku di organisasi sepakbola di Indonesia. Untuk Lampung selama ini berpegang terhadap statuta pusat.
Kita menggunakan Statuta PSSI Pusat. Namun, kita juga bisa membahas masalah statuta ini dalam rapat, seperti penambahan. Statuta ini penting karena mengatur kegiatan pesepakbolaan dari mulai tingkat Provinsi hingga daerah. PSSI meminta pembinaan sepakbola tidak terhenti hingga tingkat Asprov, kita mencoba mendorong agar Askab/Askot bisa mengembangkan kompetisi sendiri ditingkatan kabupaten/kota, kata dia.
Menurut Eddy, keputusan yang dikeluarkan PSSI soal pengembangan usia muda sudah cukup berjalan beberapa tahun ini di Lampung. Beberapa kompetisi tingkat Sekolah Sepak Bola (SSB) sudah dilakukan di tiap daerah. Meskipun bukan PSSI yang menyelenggarakan namun menurutnya dukungan diberikan oleh PSSI.
Selama ini PSSI intens membina SSB agar dapat dengan mudah mencari bibit-bibit muda di Lampung, yang diharapkan bisa mengharumkan nama Lampung baik di level klub maupun bisa memperkuat Tim Nasional.
Kami saat ini juga sudah meminta kepada setiap klub agar memiliki SSB sebagai pembinaan pemain. Selain itu kami akan mendata semua SSB agar dapat dibina dengan baik serta dipantau. Kami meminta juga kepada Askab/Askot agar bisa melakukan perpanjangan tangan pembinaan SSB di daerah. Serta Askab/Askot bisa melakukan terobosan dengan menggelar kompetisi di masing-masing daerah. Selama ini baru Bandar Lampung yang memiliki kompetisi resmi Liga Askot, tutur dia.
Untuk penyelenggaraan Liga 3 musim ini, Eddy menjelaskan format yang diberikan tidak jauh berbeda dari musim sebelumnya. Yang berbeda hanya 40 tim yang terdegradasi dari Liga 2 musim lalu menunggu peserta lain di babak nasional. Akan ada 24 klub dari 24 Asprov akan bersaing bersama 40 klub dibabak nasional. Sebelumnya akan dipertandingkan juga Liga 3 tingkat Asprov/Provinsi yang diikuti tim-tim lokal.
Jadi, kita gulirkan dulu yang tingkat provinsi dengan peserta klub-klub tahun lalu, juaranya akan ditunggu dibabak nasional dengan 40 tim tadi. Kenapa 24 klub dari Asprov? karena mengacu dari penyelenggaraan Liga 3 sebelumnya dimana tidak semua provinsi langsung dapat lolos dibabak nasional. Jadi, nanti Lampung Sakti sudah menunggu di babak nasional sedangkan klub lain berjuang dari level Provinsi. Perihal voter yang ditetapkan PSSI dalam kongres-kongres, Juara Liga 3 zona Lampung musim lalu Persilat Lampung Tengah memperoleh hak suara. Karena di musim lalu ia mampu lolos ke babak 16 besar Liga 3, ungkap pensiunan bankir ini. (REKANZA/PRO2)
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
19970
Bandar Lampung
10510
Gerbang Sumatera
5624
Lampung Barat
4998
Gerbang Sumatera
4341
155
12-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia