Momen saat AA menyampaikan permintaan maaf secara lisan dan tertulis kepada keluarga besar PSHT. LAMPUNGPRO.CO/POLRES LAMTIM

WAY BUNGUR (Lampungpro.co): Aksi cepat tanggap ditunjukkan jajaran Polres Lampung Timur. Setelah menerima laporan masyarakat melalui layanan darurat 110 terkait potensi bentrokan antar kelompok pemuda di wilayah Way Bungur.

Peristiwa ini bermula pada Selasa (20/5/2025) sekitar pukul 22.40 WIB, ketika seorang warga melaporkan bahwa seorang remaja berinisial AA (16) dibawa oleh sekelompok pemuda dari perguruan silat di Purbolinggo menuju lapangan Desa Toto Harjo, Kecamatan Purbolinggo. Kapolres Lampung Timur, AKBP Heti Patmawati, segera memerintahkan Kapolsek Purbolinggo Iptu Irwan dan timnya untuk mengecek lokasi.

Sesampainya di tempat yang dimaksud, petugas menemukan sejumlah remaja berkumpul. Namun, sebagian besar dari mereka melarikan diri begitu melihat kehadiran petugas.

AA tidak ditemukan di lokasi, tetapi petugas berhasil mengamankan tujuh remaja laki-laki. Dari hasil interogasi, diketahui bahwa kejadian ini dipicu oleh unggahan AA berupa video dan rekaman suara yang dianggap menyinggung serta menantang perguruan silat PSHT.

Polisi pun melakukan pencarian terhadap AA dan berhasil menemukannya di rumah salah satu pengurus ranting PSHT di Desa Toto Harjo. Kemudian, mengamankannya untuk mencegah situasi makin memanas.

Guna menyelesaikan masalah, pihak kepolisian memfasilitasi mediasi antara AA dan perwakilan perguruan silat PSHT. Dari hasil mediasi, disepakati beberapa hal: Pertama. AA menyampaikan permintaan maaf secara lisan dan tertulis kepada keluarga besar PSHT dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya.

Kedua, pengurus PSHT menerima permintaan maaf tersebut atas nama organisasi. Ketiga, kedua belah pihak sepakat untuk saling memaafkan dan menjaga hubungan baik ke depan.

Kapolres Lampung Timur mengimbau masyarakat, terutama generasi muda, agar lebih bijak dalam menggunakan media sosia. Kemudian, menjaga komunikasi yang sehat untuk mencegah konflik serupa di masa mendatang. (***)

Editor Amiruddin Sormin