JAKARTA (Lampro): Indonesia merupakan negara dengan seluruh wilayahnya merupakan daerah endemis penyakit demam berdarah dengue (DBD).�"Semua provinsi di Indonesia adalah endemis DBD. Jadi, semua provinsi, kabupaten dan kota harus melakukan pemberantasan nyamuk, tidak menunggu musim hujan, tidak menunggu adanya kasus DBD," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Mohamad Subuh, di Jakarta Rabu (1/2/2017).

Subuh menyarankan agar masyarakat Indonesia selalu membersihkan rumah untuk memberantas sarang-sarang nyamuk minimal satu kali dalam seminggu sepanjang tahun. Membersihkan rumah selama 52 kali dalam setahun, kata dia, cara paling efektif dalam memberantas perkembangan nyamuk DBD. "Karena dengan cara inilah yang paling efektif. Bukan dengan fogging bukan dengan cara-cara lain," ujar dia.

Subuh menjelaskan kondisi curah hujan yang tinggi saat ini tidak serta merta meningkatkan jumlah kasus penyakit DBD. Meski dia sendiri tidak menampik bahwa jumlah penderita DBD meningkat per bulannya. "Peningkatan DBD sepanjang bulan ada. Tapi kalau kejadian luar biasa (KLB) belum terlaporkan, belum ada laporan," ujar Subuh.

Sementara, untuk Provinsi Lampung, dengan curah hujan yang tinggi, masyarakat tetap diminta waspada terhadap penyebaran virus dengue. Dinas kesehatan Provinsi Lampung memperkirakan puncak DBD terjadi pada Januari-Februari 2017.

Untuk itu, perlu kewaspadaan semua pihak untuk mencegah terjadinya�DBD. Caranya, melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M Plus (menguras, menutup dan mendaur ulang barang bekas). Plus menghindari gigitan nyamuk.�Berdasarkan data, jumlah kasus�DBD di Lampung pada 2014 sebanyak 1.317 kasus. Dengan angka kematian 16 orang. Dan, pada 2015 tercatat 2.996 kasus dengan 31 angka kematian. (*/ANT/PRO2)

�