KRUI (Lampungpro.com): Rombongan wisatawan asal Jakarta mengeluhkan banyaknya sampah sepanjang pantai di Kabupaten Pesisir Barat, terutama di sekitar Krui. Menurut Rita, anggota rombongan tersebut, Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat harus lebih giat melakukan sosialisasi dan mengingatkan masyarakat agar memelihara pantai yang jadi aset mereka.

"Kotor dan tidak terawat. Menyesal juga jalan 5,5 jam dari Telukbetung. Ngak jadi nginap di situ dan langsung balik kanan," kata Rita kepada Lampungpro.com, Selasa (19/6/2018).

Sampah yang berserakan, menurut dia, berbagai macam. "Mungkin sampah yang kebawa ombak juga. Saking keselnya ngak foto sama sekali," kata dia.

Rita yang juga mengunjungi sejumlah kawasan wisata di Teluk Lampung, mengatakan kesadaran warga terhadap kebersihan sudah baik di seputaran Pantai Mutun, Dermaga Ketapang tempat menyeberang ke Pahawang, Pantai Sari Ringgung, dan Pantai Klara. "Mereka pasang pengumuman dan disediakan tempat sampah. Tim yang bawa kami ke Pahawang juga selalu mengingatkan dan pedagang juga kasih contoh kepengunjung untuk jaga kebersihan," kata dia.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pariwisata Pesisir Barat, Audi Marpi Kartadilaga, mengatakan di Krui lagi musim hujan dan banjir, sehingga air sungai menghasilkan kotoran kayu dari banjir itu. "Itu alam, ngak bisa dilawan. Hari ini, kita bersih-bersih kok tapi di Labuhan Jukung. Kalau di Labuhan Jukung bersih. Tapi kalau tempat yang lain ya, namanya punya masyarakat," kata Audi Marpi.

Menurut Audi, semua hotel dan cotage di Krui hingga 20 Juni, sudah penuh. "Saya cari tempat menginap ngak dapat lagi," kata Audi.

Atas keluhan ini, Wakil Bupati Pesisir Barat, Erlina, menyampaikan terima kasih atas masukan yang disampaikan. "Ya, nanti kita benahi," kata Erlina yang gencar mempromosikan pariwisata Pesisir Barat itu. (PRO1)