Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Wow, Pertama di Indonesia UTI Hadirkan Dosen AI dengan Ragam Bahasa
Lampungpro.co, 06-May-2023

Sandy 6418

Share

Dokumentasi Universitas Teknokrat Indonesia | Lampungpro.co/Ist

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Semakin berkembangnya Teknologi A.I (Artificial Intelligence) berdampak pada kemudahan dari berbagai aspek bagi umat manusia, tidak terkecuali di bidang Pendidikan. Universitas Teknokrat Indonesia berupaya merespons perkembangan teknologi A.I. dengan melakukan riset dan inovasi untuk membantu pelayanan pendidikan.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Universitas Teknokrat Indonesia (UTI), Dr. Ryan Randy Suryono menyatakan bahwa UTI adalah perguruan tinggi pertama di Indonesia yang menciptakan dosen AI (kecerdasan buatan). UTI merupakan pelopor dalam pendidikan metaverse dan dosen AI di Indonesia, pernyataan tersebut disampaikan pada hari Jumat (5/5/2023). 

Tim tersebut melibatkan beberapa pakar di bidang kecerdasan buatan dan data science, pengembangan avatar, pengolahan teks ke suara, penelitian dan pengembangan metaverse, serta pengembangan teknologi pendidikan. Dr. Si Dedi Darwis, S.Kom., M.Kom., merupakan salah satu pakar yang membantu Dr. Ryan di bidang kecerdasan buatan dan data science. 

Bidang pengembangan avatar dikerjakan oleh Ade Surahman, S.Kom., M.Kom, sementara Bidang pengolahan Teks ke Suara dikerjakan oleh Donaya Pasha, S.Kom., M.Kom. Untuk Bidang peneliti dan pengembangan Metaverse, ditangani oleh Yuri Rahmanto, S.Kom., M.Kom, dan Bidang pengembangan teknologi pendidikan oleh Achmad Yudi Wahyudin, S.Pd., M.Pd.

Ryan menyatakan bahwa pembuatan dosen AI tidak harus melibatkan robot. Menurutnya, dosen AI dapat diciptakan melalui penggunaan pemrograman deep learning dan natural language processing (NLP). 

Dalam pengembangannya, tim tersebut juga menggunakan teknologi text to speech untuk mengubah teks menjadi suara. Hal tersebut dijelaskan oleh Ryan bahwa teknologi text to speech merupakan salah satu teknologi yang digunakan dalam pembuatan dosen AI tersebut.

Ia juga menjelaskan bahwa program dosen AI yang dikembangkan oleh UTI memiliki keunggulan dalam penggunaan tujuh bahasa yang berbeda. Menurutnya, saat ini program tersebut sudah dapat menggunakan tujuh bahasa yang berbeda, antara lain Bahasa Indonesia, Inggris, Jepang, Korea, Mandarin, Jerman, dan Arab. 


Ryan mengonfirmasi bahwa baik pemerintah daerah maupun universitas telah memberikan dukungan dalam pengembangan dosen AI. 

Menurut Ryan, Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Dr. HM Nasrullah Yusuf, SE., MBA, sangat mendukung penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam pembelajaran. Ryan menambahkan bahwa Dr. HM Nasrullah Yusuf, SE., MBA. mengatakan bahwa harus beradaptasi dengan kecepatan perubahan yang cepat, jika tidak kita akan tertinggal. 

Wakil Rektor, Dr. H. Mahathir Muhammad, SE., MM. juga memberikan respons positif terhadap peluncuran program dosen AI. Ia memberikan arahan untuk terus mengembangkan teknologi AI dan menemukan terobosan baru dalam pendidikan. 

"Kecerdasan buatan (AI) memungkinkan kita untuk melakukan berbagai hal yang sebelumnya sulit dilakukan secara manual," ucap Mahathir. 

Oleh karena itu, Ryan menegaskan bahwa perlu memanfaatkan berbagai alat atau tools AI yang tersedia dan membuat AI tersebut lebih mudah diakses dan digunakan oleh banyak orang.

Ketika ditanya mengenai apakah pengembangan dosen AI sesuai dengan regulasi UU Guru dan Dosen, Ryan memberikan tanggapan yang bijaksana. Menurutnya, regulasi UU Guru dan Dosen tidak secara spesifik membahas tentang pengembangan dosen AI. 

Namun, Ryan menyatakan bahwa pengembangan dosen AI dapat menjadi bagian dari pengembangan profesi dosen yang diatur oleh UU Guru dan Dosen. Ryan juga menjelaskan bahwa dalam UU Guru dan Dosen terdapat beberapa ketentuan terkait pengembangan profesi, seperti pengembangan kompetensi, peningkatan kualitas, serta pengembangan riset dan inovasi. 

Menurut Ryan, pengembangan dosen AI dapat menjadi salah satu bentuk pengembangan kompetensi dan peningkatan kualitas dosen yang diatur dalam UU Guru dan Dosen. Alasan memilih dosen AI sebagai inovasi, bahwa riset dosen AI merupakan bagian dari Riset Besar Metaverse Teknokrat. 

Selain itu, saat ini Teknokrat telah memiliki Metaverse Mall Teknokrat dan Metaverse Kampus Teknokrat yang tergabung dalam Teknokrat Universe. Ia menyebutkan bahwa beberapa dosen AI akan menyajikan materi di dunia virtual tersebut. Selain itu, dosen AI juga telah diimplementasikan dalam pembelajaran daring sebagai inovasi baru, di mana semua tugas mahasiswa didasarkan pada AI. 

Momen tersebut telah dilaksanakan pada semester ini, sebab perkuliahan dan pembelajaran telah dilakukan secara berbasis AI. Selain itu, mereka juga memperkenalkan tools AI terbaru kepada mahasiswa untuk digunakan dalam membuat tugas, presentasi, dan membuat konten-konten menarik. (**)

Sumber : Rilis Humas UTI

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Era Digital, Era Journalist No Borders, Masih...

Ini adalah refleksi tajam terhadap etos kerja jurnalisme lapangan,...

2238


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved