Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Xiang-Xiang, Bayi Panda di Jepang untuk Pertama Kali Muncul di Kamera
Lampungpro.co, 21-Dec-2017

Lukman Hakim 1409

Share

Lampungpro.com, Portal berita Lampung, Portal Berita Online Lampung, Situs Berita Online Lampung, Berita Online Lampung Terdepan, Berita Online Lampung Terkini, Situs Berita Pembangunan Lampung, Situs Berita Pariwisata Lampung, Situs Berita Pendidikan Lampung, Portal Berita Politik Lampung, Portal Berita Nasional Lampung, Portal Berita Olahraga Lampung, Portal Berita Lampung Terkini, Berita Bisnis Lampung Terdepan, Berita Politik Lampung Terkini, Persiapan Asean Games, Berita Asian Games Terkini

Beberapa televisi menyiarkan langsung rekaman video bayi panda itu sedang memanjat pohon dan mengunyah bambu di kandang khusus. Bersama dengan anak-anak sekolah lokal, media terpilih diizinkan untuk melihat dan memfilmkan panda itu melalui pelindung kaca menurut siaran kantor berita AFP. Dilansir Antara, publik pada Selasa akan mendapat kesempatan pertama mereka untuk melihat Xiang Xiang, bayi panda pertama di kebun binatang itu sejak 1988.

Sebelumnya, dari Indonesia dilaporkan Aktivitas dua panda raksasa Cai Tao dan Hu Chun yang menempati rumah barunya di Taman Safari Indonesia (TSI), hanya makan dan tidur sehari-harinya. Dalam sehari seekor panda menghabiskan 30 kilogram (kg) bambu.�"Panda itu termasuk karnivora tapi tidak aktif, 90 persen makannya bambu, sehari makan 30 kg bambu," kata Bongot Huaso Mulia, dokter hewan yang menangani panda di TSI Bogor, Rabu (1/11/2017).

Bongot, seperti dilansir Antara, mengatakan pemberian makan panda dilakukan 5 sampai 6 kali sehari, setiap habis makan panda langsung tidur. Sehari tidur selama 13 jam, sisanya beraktivitas. "Panda aktif malam hari, biasanya yang dikerjakan makan," kata dia.�

Cai Tao dan Hu Chun berasal dari Chengdu, Provinsi Sinchuan, Tiongkok. Keduanya langsung dikarantina di TSI Cisarua, Bogor, setelah tiba di Indonesia pada 28 September 2017. Usai melewati proses karantina, sepasang panda raksasa tersebut telah beradaptasi baik dengan lokasi, iklim, dan cuaca sekitar, termasuk dengan penjaga satwa serta dokter hewan yang merawatnya.

Saat datang ke Indonesi Cai Tao si panda jantan memiliki bobot 128 kg, sedangkan pasangannya Hu Chun berbobot 113 kg.�"Bobot Cai Tao nambah 6 kg, bobot Hu Chun nambah juga 8 kg, keduanya masuk kategori B gendut," kata dia.

Dalam pemberian pakan, panda-panda tersebut menyukai bambu yang tidak terlalu manis atau pahit. Setiap pemberian makan, bambu tersebut dicicipi dulu oleh penjaga satwa, untuk memastikan rasanya disukai oleh panda.�Menurut Bongot, kedua panda tersebut dalam kondisi sehat, untuk suplai makannya juga berlimpah karena TSI sudah menanam bambu sejak 2015 di areal yang luas.�"Total ada 19 jenis bambu, semua mereka suka mulai bambung betung, kuning, krisk, ampel, saunsea, hambel toni," kata dia.�

Sementara itu, Direktur Taman Safari Indonesia, Jansen Manangsang menyebutkan masyarakat Indonesia akan dapat menyapa sepasang panda raksasa pada November ini.�Menurut dia, sebuah kebanggaan TSI mampu melakukan program karantina panda raksasa selama kurang lebih satu bulan. "Program karantina berjalan baik, kondisi kesehatannya juga baik, dalam waktu dekat siap menyapa masyarakat Indonesia," kata Jansen.�(**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Arinal Djunaidi Manusia Penuh Keberuntungan, Akankah Menang...

Pasalnya, menurut catatan Nyonya Lee tak pernah dua kali...

22216


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved