JAKARTA (Lampungpro.com): Masyarakat harus ikut mewaspadai dan melaporkan jika ada hal-hal mencurigakan terkait penculikan anak. Hal itu dikatakan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, terkait kasus pedofilia yang terkuak melalui foto-foto dan video anak-anak yang menjadi korban di media sosial Facebook belum lama ini.
Lebih mengerikan lagi, kata dia, tentang praktik jual-beli organ manusia di Indonesia oleh orang yang menyamar sebagai orang gila. "Kita semua harus berkomitmen mengawasi kejahatan seperti ini. Saya mohon kepada masyarakat tolong melaporkan ke polisi, ke Kementerian PPA atau ke lembaga terkait jika melihat sesuatu yang mencurigakan," kata Yembisa, di Jakarta, Selasa (21/3/2017).
Dia mengatakan pemerintah telah membuat regulasi pencegahan, tapi tanpa bantuan masyarakat maka kasus penculikan anak akan terus terjadi. Dia juga mengatakan keluarga memiliki peranan yang penting untuk mengatasi segala persoalan yang datang. Saat ini banyak terjadi masalah sosial berawal dari kegagalan atau ketidakberfungsian keluarga, sehingga menimbulkan berbagai dampak sosial, ekonomi, dan sebagainya. "Keluarga yang baik adalah kunci masa depan negara yang baik," kata dia.
Sementara, Kepala Sub-Direktorat Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, AKBP Roberto, secara terpisah mengatakan Indonesia masih ladang subur untuk pelaku pedofilia. Menurut dia, kasus pedofil melalui akun Facebook Official Loly Candys 18+ sebagai tanda Indonesia menjadi sasaran pemangsa kekerasan seksual terhadap anak.
Roberto mengemukakan pengelola facebook itu terhubung dengan 11 grup kejahatan terhadap anak pada beberapa negara dengan jumlah anggota mencapai ribuan. Polisi mengungkap 500 video dan 100 foto berkonten kekerasan terhadap anak pada akun grup facebook itu.
Sementara, sejumlah orang tua di Lampung yang dihubungi Lampungpro.com mengaku khawatir dengan adanya kasus pedofilia. Sekalipun sudah banyak tersangka yang ditangkap, menurut mereka bukan tidak mungkin masih banyak pelaku yang berkeliaran dan terus mengintai. "Khawatir sih, makanya saya selalu wanti-wanti anak saya jangan sembarangan bermain dan memilih teman," kata Yati (44), warga Merbaumataram, Lampung Selatan.
Sedangkan Roni (45), warga Bandar Lampung mengakui memang sulit mengontrol atau memantau orang-orang di sekeliling tempat tinggal kita yang pedofil. "Apalagi, tersangka kasus pedofilia umumnya orang dekat dengan anak-anak kita. Walau khawatir, sebisa mungkin kita harus mengawasi anak-anak kita dalam bergaul dan bermain," kata ayah dua anak itu. (*/ANT/PRO2)
Berikan Komentar
Kawan, jangan lupakan jalan pulang: jalan rakyat yang dulu...
12531
Pendidikan
464
Kominfo Lampung
506
464
18-Jul-2025
506
18-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia