Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

198 Juta Penduduk Indonesia Terbebas dari Malaria
Lampungpro.co, 29-Apr-2019

Erzal Syahreza 692

Share

Malaria, Nyamuk, Kesehatan, Lampung, Bandar Lampung, Lampungpro.com, Info Lampung, Info Bandar Lampung

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com):�Menuju Indonesia bebas malaria tahun 2030, kasus penyakit yang dibawa nyamuk Anopheles ini mengalami penurunan drastis. Jika dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia, Indonesia punya kontribusi penting terhadap penurunan kasus malaria. Selama delapan tahun terakhir (dari 2010-2018), malaria di Indonesia menurun.

Data Kementerian Kesehatan RI mencatat, dari tahun 2010 sampai 2017 telah terjadi penurunan kasus malaria sebesar 44 persen. Jumlah kasus malaria tahun 2010 sebanyak 465.000 kasus.

"Tahun 2017 jumlah kasus malaria sebanyak 261.000 kasus per tahun. Data terakhir tahun 2018, kita turun menjadi 220.000 kasus. Dalam hal ini ketercapaian eliminiasi malaria sudah 44 persen turunnya," papar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam siaran langsung di Siaran Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, ditulis Minggu (28/4/2019).

Dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia, sebanyak 285 kabupaten/kota diantaranya sudah berstatus eliminasi malaria. Sertifikat bebas malaria di kabupaten/kota pun diserahkan kepada kepala pemerintah daerah setempat. Menteri Kesehatan Nila Moeloek turut memberikan sertifikat tersebut.

"Bu Menkes yang memberikan sertifikat eliminasi malaria. Artinya, sudah 198 juta dari 260 juta penduduk Indonesia terbebas dari malaria. Ya, 70 sampai 75 persen penduduk tidak berisiko kena malaria di tempat tinggalnya," tambah Nadia.

Jumlah penurunan kasus malaria di Indonesia termasuk salah satu contoh perkembangan kondisi kesehatan di Asia Tenggara. Secara global, kasus malaria menurun. Laporan World Malaria Report 2018 sudah terjadi penurunan insiden malaria di dunia sebanyak 8 persen dari tahun 2010 sampai 2017. Sebanyak 239 juta kasus malaria pada tahun 2010. Sementara itu, tahun 2017 turun menjadi 219 kasus malaria di dunia. Data diambil dari 91 negara.

Risiko terinfeksi malaria sangat tinggi bagi masyarakat yang tinggal di daerah-daerah endemis malaria, terutama di Indonesia bagian timur. Sebut saja Papua, Papua Barat; Maluku, Maluku Utara; dan Nusa Tenggara Timur. Sebagian besar Papua, Papua Barat merupakan wilayah endemik malaria tertinggi di Indonesia.

Meski di beberapa wilayah kasus malaria ditemukan 1 sampai 10 kasus per tahun, daerah yang bersangkutan belum sepenuhnya bebas dari malaria. Untuk mencapai eliminasi malaria itu tidak ditemukan lagi kasus malaria.

Ada serangkaian intervensi yang dilakukan agar masyarakat bisa terbebas dari serangan malaria. Bermukim di daerah yang endemis malaria, masyarakat harus mewaspadai gigitan nyamuk Anopheles. Upaya ini berlaku pada Anda yang hendak berkunjung ke wilayah endemis malaria. Yang paling utama, saat mengunjungi daerah endemis malaria, hindari gigitan nyamuk.

Bagi masyarakat yang tinggal di lokasi endemis, disarankan untuk menggunakan kelambu saat tidur. "Kalau malaria pakai kelambu yang dilapisi insektisida. Kelambunya aman bertahan tiga tahun. Saat jalan-jalan ke pantai dan buat api unggun pada malam hari, gunakan pakaian lengan panjang dan oleskan losion anti nyamuk," Nadia menjelaskan.

Tidur menggunakan kelambu agar mencegah gigitan nyamuk malaria. Karena nyamuk malaria biasa beraksi pada malam hari, yakni pukul 18.00 sampai 06.00. Masyarakat juga bisa menggunakan obat nyamuk semprot.

"Perlu juga rumah dipasang kasa (kawat nyamuk) untuk menghindari nyamuk masuk. Kemudian perhatikan lokasi kandang ternak. Mesti agak jauh dari rumah. Biar nyamuk gigit ternaknya, bukan ke manusia. Kadang kan lokasi kandang ternak persis bersebelahan dengan rumah," tambah Nadia. (***/PRO3)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4139


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved