Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Alasan Erupsi Krakatau, Bus Dibatasi Masuk Kapal Ferry di Pelabuhan Merak, Penumpang Terlantar
Lampungpro.co, 27-Apr-2022

Amiruddin Sormin 2340

Share

Bus Damri tujuan Lampung saat tertahan di Pelabuhan Merak, Rabu (27/4/2022) dinihari. LAMPUNGPRO.CO/SCREENSHOOT

MERAK (Lampungpro.co): Para penumpang tujuan Lampung dan Sumatera terlantar di Pelabuhan Merak, Banten, Selasa (26/4/2022) malam. Pasalnya, hanya dua bus yang dibolehkan masuk per kapal.


Informasi yang dihimpun Lampungpro.co dari sejumlah awak bus menyebutkan yang diutamakan masuk kapal adalah angkutan logistik dan paket. Hal tersebut, juga dibenarkan GM Damri Lampung, Ferdik Sakona.

"Kami dapat laporan bahwa pelayanan penumpang terlantar. Ada aturan baru yakni kapal hanya boleh angkut dua bus besar demi keselamatan karena Gunung Anak Krakatau lagi tak bersahabat," kata Ferdik.

Sebuah screenshoot dari awak Damri yang diterima Lampungpro.co, menyebutkan kronologinya bermula ketika pukul 03.00 WIB kendaraan saling berebut masuk kapal. Akhirnya bus Damri masuk kapal.

Kondisi di dalam kapal banyak sekali kendaraan dan motor. Ada juga truk dan kendaraan pribadi. "Ketika saya dan rombongan sudah di atas kapal, disuruh kembali ke mobil Damri karena katanya kelebihan penumpang. Seharusnya, setahu saya, setiap kapal dibatasi berapa motor, truk, bus, dan mobil pribadi," kata Sultan Tommy dalam screenshoot tersebut.

Selain itu, sejumlah pemudik mengeluhkan lambatnya bongkar muat kapal di Pelabuhan Merak. Akibatnya, tak sedikit pemudik memutusan parkir kendaraan di bahu jalan

Antrian kendaraan di jalur menuju Pelabuhan Merak terpantau padat, bahkan terjadi hingga Cikuasa Atas, Rabu (27/4/2022) dini hari. Pantauan SuaraBanten.id (jaringan media Lampungpro.co), tidak sedikit pemudik pengguna kendaraan roda empat sengaja parkir di bahu jalan. Entah untuk sekedar istirahat atau menghindari kemacetan.

Engkos (47), pemudik yang hendak ke Kalianda, Lampung Selatan, sengaja memarkirkan kendaraan di bahu jalan. Dia mengaku hal itu terpaksa dilakukan untuk menghindari kemacetan. "Di depan juga macet Bang, jadi berhenti dulu aja," ucap Engkos kepada SuaraBanten.id, Rabu (27/4/2022) dini hari.

Selain menghindari kemacetan, dia bersama keluarga parkir di bahu jalan untuk istirahat dan membeli makanan. "Sekalian makan, kan sekalian istirahat juga," ucapnya.

Senada, Kosasih (34) warga asal Karawang yang hendak pulang ke rumah ibunya di Sumatera juga mengaku berhenti di bahu jalan guna menghindari kemacetan. "Engga parkir di sini juga macet mah macet aja Mas, noh (sambil menunjuk ke arah kemacetan)," ucapnya.

Bahkan, dia juga mengatakan jika tidak boleh parkir di bahu jalan, bongkar muat kapal di Pelabuhan Merak, harus disegerakan. "Kapalnya lama kali Mas, kalo enggak boleh parkir di sini mah ya kapalnya suruh cepetan," ujarnya.

Dia meduga penyebab kemacetan karena keterlambatan proses bongkar muat kapal di Pelabuhan Merak, Banten. Sementara itu, Ningsih (32) pemudik asal Bekasi, Jawa Barat mengaku berhenti di bahu jalan guna beribadah.

Selain itu, untuk memesan makanan guna di perjalanan. "Iya Mas, kebetulan belom salat tadi, jadi salat dulu. Sekalian pesen makanan juga buat anak anak di mobil," sambung pemudik yang bertujuan ke Sumatera itu.

Menanggapi hal tersebut, Kasat Lantas Polres Cilegon AKP Yusuf Dwi Admodjo menyampaikan sebenarnya para pemudik hanya menunggu antrian ke Pelabuhan Merak. Dia mengaku tengah mengerahkan anggota untuk memaksimalkan parkir antrian secara mobile.

"Di sana ada anggota yang mobile, kapasitas di jalan itu kalau bisa maksimal untuk parkir antrian. Sebenarnya dari ASDP juga ada terobosan pembelian tiket via Ferizy, mungkin mereka belum tahu ya. Sehingga belinya on the spot lah bahasanya, ini pada baru beli tiket. Harapannya kan beli sebelum perjalanan," terang AKP Yusuf Dwi Admodjo kepada Suara.com.

Dia juga menyampaikan, kepadatan kendaraan terjadi karena memprioritaskan penumpang yang keluar dari Sumatera. Kemudian, disusul yang menuju Sumatera.

 

"Nah, bila sudah maksimal, kita akan melakukan buka tutup, di Cikuasa Atas. Kalau semuanya ditumpahkan ke pelabuhan, kendaraan yang mau keluar ngga akan bisa," terangnya.

"Kita berharap bongkar kapal cepat. Kita koordinasi dengan ASDP. Ada  sistem tumpah. Kapal dari sini bawa penumpang dan dari Sumatera nggak angkut lagi, langsung balik. Itu yang kita harapkan," tutupnya. (*)

Editor:

 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Setelah Dilantik 20 Februari Lalu, Apakah Keluhan...

Kawan, jangan lupakan jalan pulang: jalan rakyat yang dulu...

5410


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved