MESUJI (Lampungpro.com): Puluhan Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Mesuji rela tak melakukan mudik untul mengamankan arus mudik dan arus balik di Mesuji. Banser Mesuji membuka posko mudik sejak 20 Juni 2017 hingga 2 Juli 2017. Selama 24 jam, Banser Mesuji menjaga posko mudik dengan cara bergantian. "Dibagi dua shift, siang dan malam," kata Kasatkorcab Banser Mesuji Apris kepada Lampungpro.com, Minggu (2/7/2017).

Apris juga menjelaskan secara rinci lebih dari 40 anggota Banser yang bukan asli warga Mesuji. Puluhan anggota Banser tersebut rela tak mudik tanpa bayaran sepeserpun. Menurut Apris, Banser yang menjaga posko mudik tidak kehilangan keceriaan selama Idulfitri. "Kita bersama-sama, Lebaran bersama pemudik," ujar Apris.

Apris mengatakan selama posko didirikan banyak pemudik yang singgah. Dibandingkan posko lain, posko mudik Banser Mesuji paling ramai. Saat berbicara dengan salah seorang pemudik yang pernah singgah, kata Apris pemudik lebih nyaman berada di posko mudik Banser. "Kata mereka (pemudik) kalau ke posko lain canggung," kata Apris menceritakan percakapannya dengan salah seorang pemudik.

Sementara itu, anggota Banser Mesuji, Muhammad Ilyas (27), mengaku senang bisa membantu mengamankan mudik. Hal semacam ini menurut dia, sudah menjadi tugas Banser. Banser harus siap sedia ditempatkan di manapun dan kapanpun.

Warga asal Lampung Tengah tersebut ikhlas membantu pemudik. Ia mengaku tidak mendapat gaji sama sekali dengan menjaga posko mudik. Semua dilakukan atas dasar membantu pemudik. "Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama mudik," kata dia. (EZAL/PRO2)����������������������������������������������

�