Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Amati Hilal Ramadan, Observatorium Astronomi Itera Lampung Prediksi Awal Puasa Serempak 23 Maret 2023
Lampungpro.co, 22-Mar-2023

Amiruddin Sormin 6552

Share

Pengamatan bulan awal Ramadan 1444 Hijriah melalui teleskop robotik OAIL. LAMPUNGPRO.CO/OAIL

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Observatorium Astronomi Institut Teknologi Sumatera Lampung (OAIL) melakukan pengamatan hilal awal Ramadan 1444 Hijriah di Kompleks Stasiun Pengamat Bulan (OZTALTS) Taman Alat MKG Itera, Way Hui, Lampung Selatan, Rabu (22/3/2023). Pengamatan di OZTALTS dilakukanTim OAIL menggunakan teleskop Robotik OZT ALTS yaitu refraktor triplet apokromat dengan diameter 152 mm dengan panjang fokus 1200 mm dan detektor kamera CCD monokrom berkecepatan tinggi dengan filter inframerah dan kamera CMOS berwarna. 

OAIL juga menyediakan empat teleskop portabel Barride Optics A-102 (diameter 102 mm, fokus 900 mm) untuk digunakan oleh peserta kegiatan selama proses pengamatan hilal. "Penentuan awal Ramadan 1444 H tetap mengikuti ketetapan Kementerian Agama. OAIL menjadi salah satu pusat pengamatan hilal di Indonesia dan berkomitmen tetap melayani permintaan masyarakat mengenai pengamatan hilal di Itera," kata Kepala Pusat OAIL, Moedji Raharto, kepada Lampungpro.co, Selasa (22/3/2023).

Moedji menjelaskan, penanggalan awal Hijriah ditandai terlihatnya atau terhitung dapat terlihatnya bulan sabit muda (hilal) pada saat matahari tenggelam pada 29 bulan Hijriah. Jika pada 29 tersebut tidak teramati hilal atau terhitung tidak mungkin teramati, maka tanggal pada Hijriah akan digenapkan menjadi 30 hari.

Tahun ini, 29 Sakban 1444 H bertepatan pada 22 Maret 2023. Konjungsi toposentrik terjadi pada Rabu (22/3/2023) pada pukul 00.15 WIB. Pada saat Matahari terbenam di Itera pada pukul 18:10 WIB. Bulan akan berada di atas horizon barat dengan umur Bulan 17 jam 15 menit. 

Dari perhitungan yang dilakukan oleh Tim OAIL, ketinggian Bulan pada saat Matahari tenggelam mencapai +07°:34':31" dan azimut Bulan sebesar +273°:33':16", dengan beda azimut +03°:02':12" dari lokasi Matahari terbenam, dengan elongasi sebesar +09°:13':36". Hilal ini akan cukup tipis, akan tetapi dapat terlihat dengan alat bantu. 

Melihat posisi hilal, sudah memungkinkan dideteksi dengan teleskop bila cuaca cerah. Melihat posisi hilal, memungkinkan dideteksi dengan teleskop bila cuaca cerah.  

Dia menambahkan kalendar Hijriah sebenarnya ada untuk acuan pemerintah dan kalendar takwim standar. Kalendar Hijriah 1444 H menggunakan kriteria pergantian awal Bulan Hijriah 364. Kriteria 364 lebih dekat dengan visibilitas hilal, lebih mudah disinkronkan. Penetapan ibadah awal Ramadhan ditetapkan berdasar hisab dan rukyat, kalendar bisa ditetapkan karena sifatnya kriteria. Pengamatan hilal awal Ramadan 1444 H, berlangsung 29 Sakban 1444 H bertepatan Rabu (22/3/2023). 

Tujuannya untuk mengonfirmasi apakah Sakban 1444 H terdiri dari 29 atau 30 hari? Bila hilal teramati di wilayah NKRI, maka Sakban terdiri 29 hari dan pada Rabu (23/3/2023) merupakan awal Ramadhan 1444 H, dan pada Selasa (22/3/2023) malam merupakan salat tarawih pertama.

Menurut Moedji, hilal awal Ramadhan 1444 H merupakan hilal yang sulit dan gangguan cuaca berawan hingga hujan. Sehingga memerlukan koordinasi pengamatan hilal bersama di wilayah Indonesia, lebih 100 titik pengamatan hilal. Informasi pengamatan hilal setelah diverifikasi di bawah sumpah disampaikan pada sidang isbat di Kementeria Agama.

"Dari data hisab, posisi bulan setelah konjungsi pada 22 Maret 2023 dan saat matahari terbenam telah memenuhi kriteria visibilitas hilal. Dan kriteria wujudul hilal. Jadi ada harapan umat Islam mengawali shaum Ramadan 1444 H serempak pada Rabu (23/3/2023)," kata Moedji Raharto. (***)

Editor: Amiruddin Sormin

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1236


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved