BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Fenomena anak jalanan (anjal) serta gelandangan dan pengemis (gepeng) mungkin menjadi permasalahan di setiap daerah. Di Lampung, khususnya Kota Bandar Lampung banyak anjal dan gepeng tinggal dan beraktivitas di Pasar Bawah. Selain tinggal, mereka juga buang air besar (BAB) juga di sembarang tempat di kawasan itu.

Salah satu pedagang Sudipto (nama samaran) mengaku resah dan kesal dengan adanya anjal dan gepeng di Pasar Bawah. Ia mengeluhkan aroma tidak sedap di pasar yang sangat menyengat. Terlebih di ujung bawah pasar. "Bau air seni dan kotoran mereka (anjal), jorok banget, kata Sudipto saat ditemui Lampungpro.com, Selasa (12/9/2017) siang.

Sementara pedagang lain, Wulan (nama samaran) saat ditanya perihal anjal, mencoba mengalihkan pertanyaan. Hal serupa dilakukan Bayu (nama samaran), ia pura-pura tidak mendengar jika ditanya soal anjal. Bayu juga nampak salah tingkah ketika Lampungpro.com menyinggung soal anjal.

Lain lagi dengan Sucip (nama samaran), pedagang di Pasar Tengah ini mengatakan anjal sudah menetap di Pasar Tengah dan Pasar Bawah sekitar tiga tahun lalu hingga saat ini. Biasanya anjal pergi menyebar sekitar pukul tujuh pagi dan kembali sekitar pukul setengah enam sore. "Mereka (anjal) buang kotoran di tempat gelap," kata Sucip.

Sucip yang berdagang mulai pukul tujuh pagi hingga pukul tiga sore mengatakan jumlah anjal lebih dari 20 orang. Mereka (anjal) ada pemimpin yang bertugas membagi pekerjaan dan penghasilan. "Ada bos-bosnya," kata dia.

Pantauan Lampungpro.com beberapa sudut Pasar Bawag sangat gelap. Ruko-ruko di sudut kini tak berpenghuni. Beberapa tempat gelap sangat beraroma menyengat. Selain itu, kondisi sudut pasar sangat menyeramkan. (SYAHREZA/PRO2)