Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Antisipasi Tsunami Letusan Krakatau, BPPT Minta Rp15 Miliar Untuk Perbaikan Buoy
Lampungpro.co, 30-Dec-2018

Heflan Rekanza 725

Share

JAKARTA (Lampungpro.com) : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meminta alokasi anggaran khusus dari Kementerian Keuangan dan Bappenas untuk perbaikan buoy tsunami yang ada di Geostech BPPT, di Kawasan Puspiptek Tangerang Selatan.

Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT, Hammam Riza menyebut saat ini pihaknya siap melakukan perbaikan tiga set alat deteksi tsunami buoy. Biaya yang dibutuhkan sebesar Rp15 miliar, berikut dengan pemasangan dan pemeliharaan alat tersebut. "Untuk perbaikan dan revitalisasi Buoy Tsunami ini dibutuhkan dana khusus sebesar Rp15 M untuk tiga buoy, termasuk pengoperasian selama satu tahun," kata dia.

Menurutnya, BPPT berencana memasang tiga buoy tersebut di komplek Anak Krakatau, Selat Sunda. Pihaknya berharap ini menjadi langkah tegas untuk antisipasi dan mitigasi bencana letusan susulan Gunung Anak Krakatau yang berpotensi kembali menimbulkan tsunami selat Sunda.

"Adanya tiga buah buoy di satu kompleks Anak Krakatau tersebut akan dapat memberi peringatan yang lebih akurat sehingga tersedia waktu evakuasi yang cukup bagi penduduk setempat menujut ke shelter terdekat. Dengan ini pun diharap dapat meminimalkan dampak dari datangnya potensi tsunami," ujar dia.

Selain buoy, BPPT sudah mengatakan nantinya siap membangun sistem deteksi dini tsunami lain yakni sistem kabel laut atau CBT secara nasional dengan mengedepankan peningkatan TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) dan sinergi industri nasional. "Sudah ada kabelnya di BPPT. Tinggal pasang dan perlu biaya sekitar Rp5 M untuk pemasangan menggunakan kapal Baruna Jaya dan peralatan elektronik serta link satelit," terangnya.

BPPT mengakui bahwa rentetan musibah tsunami yang terjadi belakangan ini telah banyak menimbulkan korban jiwa. Salah satunya penyebabnya adalah tidak adanya buoy di wilayah perairan nusantara. Padahal setelah tsunami Aceh pada 2004, Indonesia mendapat dan membuat 22 buoy untuk dioperasikan. Namun karena perawatan yang mahal dan vandalisme seluruh buoy tersebut kini berada di lab BPPT dalam keadaan rusak, menunggu anggaran untuk diperbaiki dan dikembangkan.(**/PRO4)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3784


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved