Petugas Polsek Natar saat mengawasi antrean kendaraan di SPBU Hajimena. LAMPUNGPRO/DOK.POLSEK NATAR

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Kelangkaan solar di Lampung beberapa hari ini menyebabkan antrean panjang di berbagai stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Implikasi tambahannya adalah terjadinya kemacetan lalu lintas yang melanda banyak ruas jalan. 

"Kondisi ini sebaiknya segera dituntaskan oleh pihak terkait. Keluhan Organda terkait dengan kelangkaan ini harus segera direspon. Aparat kepolisian, Dinas Perhubungan, Dinas ESDM dan pihak Pertamina perlu duduk bersama dan menjelaskannya kepada masyarakat terkait dengan kondisi ini," kata pengamat dari Masyarakat Transporasi Indonesia (MTI), IB Ilham Malik, di Bandar Lampung, Sabtu (10/12/2022).

Dia mengatakan jika solar sedang langka, berapa lama kondisi ini terjadi. Kemudian, apa penyebabnya. Sehingga, masyarakat bisa menyesuaikan perjalanan kendaraan agar konsumsi solar bisa ditekan. 

"Oleh karena itu, informasi penyebab kelangkaan dan berapa lama masalah ini bisa diselesaikan. Menjadi informasi sederhana namun sangat penting bagi masyarakat," kata Ilham Malik yang juga dosen Institut Teknologi Sumatera (Itera) itu.

Dia menilai, antrean panjang di berbagai SPBU ini menandakan ada persoalan pada manajemen stok BBM di Lampung. Harusnya, ketahanan BBM di Lampung dibuat berlapis. 

"Setidaknya, ketersediaan BBM di Lampung bisa untuk kebutuhan minimal dua minggu. Artinya, jika ada kelangkaan pasokan BBM di level nasional ke Lampung, masyarakat tidak akan terdampak dan merasakan efeknya karena jaminan stok dan ketersediaan BBM mencapai 2 minggu. Tanpa pasokan, BBM Lampung bertahan di waktu dua minggu tersebut," kata Ilham.

Dia menambahkan, jika kelangkaan ini terjadi akibat ketahanan suplai BBM yang masih rendah atau bahkan tidak ada stok ketahanan BBM, tugas pemerintah menjadi berat. "Gubernur dan jajarannya harus bisa memastikan ketahanan BBM ini terjadi di Lampung. Sebab ada banyak persoalan yang melingkupi lemahnya stok BBM ini," kata Ilham. (***)

Editor: Amiruddin Sormin