Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Asroni Paslah: Medsos Harus Dikendalikan Agar Tidak Menggerus Nilai Pancasila
Lampungpro.co, 20-Apr-2025

Sandy 512

Share

Anggota DPRD Kota Bandar Lampung, Asroni Paslah, S.Pd., M.M. | LAMPUNGPRO.CO/Ist

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Anggota DPRD Kota Bandar Lampung dari Fraksi Gerindra, Asroni Paslah, menggelar kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di Kecamatan Gedongmeneng, pada Sabtu (19/4/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, terhadap nilai-nilai Pancasila di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.

Dalam pemaparannya, Asroni menyoroti fenomena melemahnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila di kalangan masyarakat, khususnya anak muda. Ia menilai bahwa kemajuan teknologi dan media sosial menjadi salah satu faktor utama yang mengikis semangat kebangsaan dan sikap saling menghargai antarwarga.

“Saat ini media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Facebook telah secara perlahan menggerus pemahaman terhadap ideologi Pancasila. Banyak sekali konten yang beredar dan tidak sejalan dengan nilai-nilai luhur bangsa,” ujar Asroni yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Bandar Lampung.

Ia menjelaskan, derasnya arus informasi di media sosial kerap kali membawa nilai-nilai yang bertentangan dengan semangat kebhinekaan dan gotong royong yang selama ini menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Fenomena ini, menurutnya, tidak boleh dianggap sepele karena dapat memengaruhi cara berpikir generasi muda dalam jangka panjang.

Tak hanya itu, Asroni juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap menurunnya etika pergaulan di kalangan anak muda. Ia menyebut, akibat terlalu larut dalam dunia digital, banyak anak muda yang mulai kehilangan rasa hormat, bahkan kepada orang yang lebih tua.

“Sekarang banyak anak muda yang kurang menghargai orang lain. Bahkan dengan teman sebayanya saja sudah tidak saling menyapa. Kalau bertemu bukan saling ngobrol, malah sibuk dengan ponselnya masing-masing,” ungkapnya.

Selain soal etika dalam pergaulan, Asroni juga menyinggung soal tren hiburan yang dinilai tidak sesuai dengan konteks dan situasi. Salah satunya adalah tren “velocity” atau joget-joget yang kerap muncul di acara resmi.

“Trend velocity ini seharusnya tidak dilakukan dalam acara-acara resmi. Saya rasa itu kurang pantas. Kita harus bisa membedakan kapan saatnya bercanda dan kapan harus menjaga sikap,” kata Asroni.

Menurutnya, tantangan besar dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan saat ini adalah bagaimana keluarga sebagai unit terkecil masyarakat mampu menjadi benteng utama dalam membentuk karakter anak-anak. Ia menekankan pentingnya peran orang tua dalam membimbing generasi muda di era digital dan revolusi industri 5.0.

“Kekuatan keluarga sangat penting untuk memastikan anak-anak kita tetap memegang teguh nilai-nilai Pancasila. Jangan sampai karena pengaruh teknologi dan media sosial, generasi muda kita kehilangan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia,” tuturnya.

Asroni berharap kegiatan sosialisasi ini dapat menjadi pemicu semangat baru bagi masyarakat dalam memperkuat komitmen terhadap Pancasila dan menjaga persatuan di tengah keberagaman. Ia juga mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah, tokoh masyarakat, pendidik, hingga orang tua, untuk bersama-sama berperan aktif dalam menanamkan nilai kebangsaan sejak dini. (***)

Editor : Sandy,

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

24929


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved