BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Merebaknya gerakan radikal dewasa ini kian membuat masyarakat resah. Gerakan mengancam ideologi Pancasila dengan idologi lain membuat Lembaga Survei Kuadran melakukan survei di Lampung.�Hasil survei kuadran menjelaskan masyarakat Lampung masih menginginkan Pancasila sebagai ideologi negara. "Pancasila masih dicintai masyarakat, NKRI harga mati," kata Direktur Lembaga Survei Kuadran Didi Wahyudi saat menyampaikan hasil survei bulan Juli 2017, di Bandar Lampung, Jumat (14/7/2017).

Rencana penggantian ideologi Pancasila dengan khilafah paling digembor-gemborkan oleh ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Pemerintah dengan rencana membubarkan HTI dinilai masyarakat Lampung merupakan hal yang tepat. Sebanyak 36 persen masyarakat Lampung menginginkan HTI dibubarkan. "Sementara yang tidak setuju dibubarkan hanya 13,50 persen," kata Didi.

Sementara, wacana penggantian ideologi Pancasila oleh HTI ditolak oleh 62,25 persen. Hanya 3,75 persen masyarakat Lampung yang menginginkan ideologi Pancasila diganti dengan khilafah. "Masyarakat Lampung masih setuju Pancasila."

Sedangkan untuk ketersediaan menjaga keutuhan NKRI, sebanyak 83,75 persen menyatakan siap. Sebanyak 3,75 persen tidak siap untuk menjaga keutuhan NKRI. "Sisanya tidak mau menjawab," tegas Didi.

Lembaga Survei Kuadran melakukan survei pada tanggal 6-11 Juli 2017. Sebanyak 400 orang menjadi sampel dalam survei ini. Dengan menggunakan metode cluster random sampling, survei dilakukan di seluruh Lampung. (EZAL/PRO2)