Merokok disinyalir menurunkan aliran darah ke rahim. Sehingga akan mempenagruhi ketebalan dinding dalam rahim yang diperlukan untuk mempertahankan kehamilan. Dinding rahim yang terlalu tipis akan menyulirkan proses implantasi embrio dan meningkatkan risiko keguguran.
Zat-zat kimia di dalam rokok juga dapat mengganggu pertemuan sel telur dan sel sperma serta transpor sel telur yang telah dibuahi ke dalam rahim. Akibatnya, peluang kehamilan menurun dan risiko kehamilan ektopik meningkat.
Sebuah studi yang dilakukan pada 2.232 wanita tyang menjalani program bayi tabung, menemukan bahwa wanita yang melakukan aerobik sebanyak 4 jam atau lebih per minggu selama paling sedikit satu tahun sebelum memulai program bayi tabung, 3 kali lebih berpeluang mengalami henti haid dan 2 kali lebih berisiko mengalami kegagalan implantasi.
Narkoba jenis marituana yang mengandung kanabis, dinyatakan memiliki kemampuan untuk mengganggu proses pelepasan telur, perkembangan plasenta dan janin serta menyebabkan bayi lahir mati.
Mengkonsumsi alkohol berlebih diketahui dapat menurunkan angka implantasi sehingga meningkatkan risiko keguguran spontan dan kematian janin. Peluang kehamilan pun dapat menurun hingga 50 persen. (**/PRO2)
�
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4148
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia