BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Otoritas Bandara Radin Inten II Lampung mewaspadai potensi hujan lebat yang bakal menganggu penerbangan hingga 10 Maret 2018. Merujuk pada permintaan Ditjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, regulator dan operator penerbangan diminta mewaspadai cuaca ekstrim.

Hal tersebut mengacu pada rilis yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada 6 Maret lalu yang menyatakan ada potensi hujan lebat yang meningkat di sebagian besar wilayah Indonesia pada 7-10 Maret ini. Untuk itu, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso meminta maskapai penerbangan, pengelola bandara dan AirNav Indonesia untuk mempererat kerjasama dan koordinasi dengan otoritas bandara setempat.

Terutama dalam operasional penerbangan dan pelayanan kepada penumpang yang terdampak. Agus mengingatkan semua pihak selalu patuh pada aturan. Seperti misalnya patuh pada Surat Edaran Keselamatan Ditjen Perhubungan Udara bernomor SE 16 tahun 2017 tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Kondisi Cuaca Ekstrim.

Menurut catatan Lampungpro.com, hujan lebat sepekan terakhir membuat penerbangan di Bandara Radin Inten II terganggu. Pada Senin (5/3/2018) misalnya, ada tiga penerbangan hingga pukul 21.05 tidak berhasil turun akibat derasnya arus hujan. Pesawat baru bisa mendarat pada pukul 21.45 setelah berputas di atas Bandar Lampung hampir satu jam.

"Memang ada beberapa penerbangan yang holding di atas. Saya juga mengalaminya," kata Kepala Bandara Radin Inten II, Asep Kosasih Samapta, Kamis (8/3/2018).

Atas kondisi itu, kata Asep, hal utama yang jadi fokus perhatian adalah genangan air di landasan pacu (runway). Kemudian, menginformasikan kondisi terbaru terkait cuaca kepada operator. "Jika tidak layak melayani operasional penerbangan akibat cuaca ekstrim ini, operasional sementara dihentikan," kata Asep Kosasih. (PRO1)