BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Bank Indonesia Provinsi Lampung memprediksi, konsumsi domestik diperkirakan masih akan menjadi penopang utama ekonomi Lampung pada tahun 2020 ini. Perkiraan peningkatan disposible income yang diindikasikan dengan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 8,51 persen.
Terlebih disaat pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di 8 kabupaten kota, diprediksi akan menjadi pendorong peningkatan konsumsi domestik. Meskipun demikian, kemungkinan tidak adanya kenaikan gaji pokok pegawai negeri sipil (PNS) tahun 2020 ini, serta adanya kenaikan beberapa tarif kebutuhan dasar. Dapat menjadi faktor, yang menahan pertumbuhan konsumsi lebih tinggi di tahun 2020 ini.
"Masih berlangsungnya beberapa proyek strategis nasional di Provinsi Lampung serta beberapa rencana pembangunan proyek daerah. Ini nantinya dapat menjadi penopang ekonomi Lampung pada tahun 2020 ini. Meskipun nilai realisasi investasi diperkirakan akan menurun, seiring dengan telah selesainya pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS)," kata Kepala BI Lampung Budiharto Setyawan, Kamis (2/1/2020).
Selain itu, kebijakan B30 yang digulirkan pemerintah hingga akhir 2020 ini, menjadi B50 juga akan menjadi faktor yang dapat mendorong pertumbuhan industri, pengolahan Lampung untuk tumbuh lebih baik di 2020 ini.
Budiharto menyebutkan, pertumbuhan volume ekonomi dunia di 2020 ini dapat diasumsikan relatif membaik. Dengan adanya potensi bias ke bawah, akibat masih berlangsungnya potensi perlambatan ekonomi pada negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa, Tiongkok dan Jepang.
"Meskipun harga komoditas dunia seperti kopi, kelapa sawit, karet, dan lada diperkirakan mengalami sedikit perbaikan di 2020 ini. Namun levelnya masih diproyeksikan rendah. Selain itu, 2020 ini diprediksi industri otomotif, masih akan mengalami kontraksi. Karena standar emisi baru yang diterapkan oleh negara di kawasan Uni Eropa," sebut dia.
Disisi lainnya, ada sektor jasa yang justru mampu mempertahankan pertumbuhan sementara, sektor manufaktur dan perdagangan yang masih cenderung lemah. Terlebih saat ini, menghadapi perlambatan dan ketidakpastian global, serta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Lampung semakin meninggu.
Tingkat hilirisasi dan penciptaan sumber pertumbuhan baru perlu terus dilakukan. Sebab saat ini, hilirisasi produk unggulan Lampung seperti kopi robusta, CPO, karet, lada, nanas, komoditas perikanan, serta berbagai komoditas unggulan Lampung perlu terus dipacu. Serta diintegrasikan dengan kawasan industri untuk meningkatkan nilai tambahnya.
"Dukungan infrastruktur yang strategis seperti jalan tol, fly over, bandara yang telah berstatus internasional, pelabuhan eksekutif, serta pelabuhan ekspor berstandar internasional yang telah dimiliki Lampung dapat menjadi kekuatan utama dalam melakukan hilirisasi," jelas Budi.(FEBRI/PRO2)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
445
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia