BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com) :�Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat nilai neraca perdagangan sepanjang Januari tahun 2019 di Lampung mengalami defisit sebesar USD 31,56 Juta. Neraca perdagangan di Lampung mengalami defisit disebabkan karena nilai impor di Lampung lebih besar ketimbang nilai ekspornya.
"Nilai import di Lampung pada Januari ini mencapai USD 296,99 juta atau naik sebesar 57,41 persen dibandingkan dengan nilai Desember 2018 lalu yang hanya mencapai 25,48 persen dengan kontribusi penyumbang impor terbanyak berasal dari ampas atau sisa industri makanan," kata Kepala BPS Lampung Yeane Irmaningrum saat menggelar konferensi pers, Jumat (15/02/2019).
Meskipun neraca perdagangan mengalami defisit penurunan, Yeane Irmaningrum mengklaim nilai ekspor sepanjang Januari tahun 2019 mengalami peningkatan mencapai USD 265,42 juta atau naik sebesar 3,59 persen dibandingkan dengan ekspor pada Desember 2018 lalu.
"Ada kenaikan ekspor di bulan ini dibanding Desember lalu dengan penyumpang ekspor terbanyak dari sektor industri batu bara 90,80 persen, kopi teh serta rempah rempah sebanyak 19,40 persen dengan tujuan utama ke Amerika Serikat yang mencapai USD 30,17 juta," ucap dia.
Yeane menyebut selain karena nilai impor lebih besar dari nilai ekspor, penyebab terjadinya neraca perdagangan di Lampung mengalami defisit disebabkan karena kuantitas serta penurunan harga pasar dunia menyebabkan nilai ekspor kecil. (FEBRI/PRO4)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4132
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia