Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Berbiaya Rp700 Juta, P3UW Pulihkan Kanal Air Tambak Dipasena yang Jadi Daratan
Lampungpro.co, 06-Apr-2021

Amiruddin Sormin 2262

Share

Eksavator bantuan KKP saat menggali kanal di Dipasena. LAMPUNGPRO.CO/FAIZ

RAWAJITU TIMUR (Lampungpro.co): Perbaikan infrastruktur pertambakan di kanal inlet dan kanal outlet secara mandiri masih terus dilakukan Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah Lampung (P3UW Lampung). Kali ini, perbaikan dilakukan di Bumi Sentosa, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, pada kanal main inlet Blok 01.


Eksavator bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2020 itu diturunkan untuk melakukan pendalaman kanal yang kondisinya hampir menjadi daratan karena sedimentasi. Kondisi seperti ini menyulitkan petambak Blok 01 untuk mendapatkan air untuk kebutuhan budidaya, karena air dari laut tidak bisa masuk.

Dengan pengerukan kanal main inlet Blok 01 ini, petambak Blok 01 Bumi Sentosa, mengaku sangat senang dan memberikan tanggapan positif. "Pengerukan ini memang sangat kami tunggu-tunggu, sudah dua tahun ini kami tidak bisa menikmati air bagus dari laut untuk budidaya, karena air tidak bisa masuk," Supomo, warga Blok 01 Jalur 16 Nomor 06, Bumi Sentosa, Selasa (6/4/2021).

Dia mengatakan kanal besar saluran air dari laut menjadi daratan akibat sedimentasi. Selama ini untuk budidaya tambak menggunakan air tawar, sehingga angka kematian (mortalitas rate) udang pada saat ditebar menjadi sangat tinggi mencapai 50-80%.

"Terima kasih kepada P3UW Lampung dan masyarakat yang bahu membahu menyukseskan program investasi 1.000/kg udang untuk perbaikan infrastruktur pertambakan. Pengerukan main inlet ini bagi kami akan memberikan harapan baru, untuk keberlangsungan dan suksesnya budidaya," kata Supomo.

Pada bagian lain, Kepala Divisi Alat Berat P3UW Lampung, Arizal, menyampaikan setelah pembuatan pintu bendungan, eksavator bantuan KKP langsung melakukan pendalaman kanal main inlet. Pengerjaan dimulai 4 Maret 2021 untuk memulihkan kanal sepanjang 4 km, lebar 12 meter dan kedalaman penggalian 1,5 meter. Waktu kerja eksavator 1.500-2.000 hour meter, 180-200 hari kerja dengan estimasi biaya Rp700 juta-Rp900 juta.

"Sumber pendanaan murni dari swadaya masyarakat setempat yang dihimpun dari program investasi Rp1.000/kg udang atau investasi Rp1.000 dari setiap kilogram udang yang dipanen. Ini program swadaya anggota P3UW untuk biaya revitalisasi infrastruktur budidaya tambak secara mandiri," kata Arizal. (FAIZ/PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

329


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved