Berita Lampung, Portal Berita Politik Lampung, Portal Berita Olahraga Lampung, Portal Berita Pertanian Lampung, Berita Lampung Terbaru, Berita Asian Games, Berita Pariwisata Terkini, Portal Berita Kuliner, Web Berita Daerah Lampung Ter-Update, Portal Berita Kriminal Lampung

LAMPUNG TIMUR (Lampungpro.com): Penjualan jagung menjadi kendala petani, seperti yang terjadi di sebuah perusahaan penerima produk jagung di Kecamatan Labuhanratu, Lampung Timur. Puluhan truk penjual jagung mengantre hingga tiga hari.

Ironisnya pihak perusahaan tidak bersedia untuk memberikan keterangan terkait terjadinya antrean truk hingga berhari-hari. Hal itu disampaikan melalui seorang anggota polisi di Labuhanratu. Pihak perusahaan tidak mau menemui media, karena di sini hanya kantor cabang sehingga tidak berani memberikan keterangan apapun, kata seorang polisi yang diperintahkan pihak perusahaan.

Suwanto (35), penjual jagung dari Kecamatan Seputihraman, Lampung Tengah, mengatakan dia dan tiga rekannya sudah dua hari mengikuti antrean. Menurut dia, semakin lama mengantre akan berpengaruh dengan harga jagung. Semakin lama semakin murah karena terjadi penyusutan berat jagung, kata Suwanto.

Dia juga mengatakan, biaya ekspedisi juga bertambah mahal, karena mobil lama berhenti di perusahaan. Suwanto yang diamini puluhan penjual jagung lainnya tidak memahami kenapa terlalu lama mengantre. Entah permainan perusahaan atau apa, kamin tidak tahu mas, kata Suwanto di lokasi pabrik jagung tersebut.

Sementara, Sujiono (48), warga Desa Labuhanratu 1, Kecamatan Wayjepara, mengatakan jagung yang dijualnya di perusahaan itu ditolak dengan alasan kadar air yang terlalu tinggi. Sehingga, Sujiono mengambil solusi jagung miliknya harus dijemur lebih dulu. Sudah harga murah ditolak lagi, kami sudah rugi di ekspedisi, kata Sujiono. (SUSANTO/PRO2)