BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Kepala Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Provinsi Lampung, Brigjen Tagam Sinaga menegaskan pihaknya belum menahan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kalianda, Lampung Selatan, Muchlis Adjie. "Belum jadi tersangka, karena belum cukup dua alat bukti dan masih dalam proses penyidikan," kata Tagam Sinaga, kepada Lampungpro.com di Bandar Lampung, Senin (14/5/2018) malam.

Namun Tagam mengakui telah menandatangani surat pemanggilan Kalapas Kalianda untuk pemeriksaan. Dia mengatakan pemanggilan tersebut merupakan merupakan pengembangan penangkapan lima tersangka, pada Minggu (6/5/2018). "Penangkapan ini tergolong komplit melibatkan berbagai pihak," kata Tagam.

Saat itu, BNNP menangkap lima tersangka narkoba pukul 12.30 di salah satu homestay di Jalan Raya Lintas Sumatera, Kalianda. Kelima tersangka adalah HW (28), warga Jalan Dusun I Margaagung, Lampung Selatan. Tersangka tewas dtembak aparat. Kemudian, AS (36), anggota polisi berpangkat Bripka, menegalami luka tembak di kaki.

Tersangka lainnya, MY (38), narapidana di Lapas Kalianda dalam kasus narkoba dengan vonis 18 tahun. Tersangka mengalami luka tembak di kaki. RO, sipir Lapas Kalianda yang menjabat penjaga pintu utama mengalami luka tembak di kaki.

Pengungkapan kasus ini, kata Tagam, merupakan upaya memberantas jaringan narkoba yang dikendalikan dari lembaga pemasyarakatan. "Selama ini kan selalu dibantah kalau dari lapas ada jaringan narkoba. Kami ingin membantah pendapat ini, karena dari berbagai kasus yang kami ungkap, beberapa mengaku dikendalikan dari lapas," kata Tagam.

Atas kasus ini, informasi yang dihimpun Lampungpro.com menyebutkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Lampung, Bambang Haryono, memutasi sejumlah pejabat di Lapas Kalianda. Mutasi tersebut diduga terkait pengungkapan kasus yang ditangani BNNP Lampung. (PRO1)