Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

BPS: Nilai Impor Lampung Turun 27,58 Persen
Lampungpro.co, 17-Jan-2017

Lukman Hakim 1049

Share

Nilai impor Lampung turun

BANDAR LAMPUNG (Lampro): Nilai impor Provinsi Lampung pada Desember 2016 mencapai 165,72 juta dolar Amerika Serikat atau turun 27,58 persen dibandingkan November 2016.

"Demikian pula jika dibandingkan Desember 2015 turun 17,69 persen," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Bambang Widjonarko, di Bandar Lampung, Selasa (17/1/2017).

Ia menyebutkan, nilai impor nonmigas Desember 2016 mencapai 88,81 juta dolar AS atau turun 17,51 persen jika dibandingkan November 2016.

Menurutnya, secara kumulatif nilai impor nonmigas Provinsi Lampung sejak Januari hingga Desember 2016 mencapai 1.355,35 juta dolar atau meningkat 11,46 persen dibanding periode yang sama tahun 2015.

Bambang juga menjelaskan untuk impor migas Desember 2016 mencapai 76,91 juta dolar atau turun 36,53 persen jika dibandingkan November 2016. Secara kumulatif nilai impor migas Provinsi Lampung sejak Januari hingga Desember 2016 mencapai 975,73 juta dolar atau turun 16,44 persen dibanding periode yang sama tahun 2015.

Bambang menjelaskan andil impor lima golongan barang utama terhadap total impor Provinsi Lampung pada Desember 2016 mencapai 43,83 persen, dengan rincian binatang hidup 19,48 persen, gula dan kembang gula 10,76 persen.

Kemudian, mesin-mesin pesawat mekanik �6,35 persen, ampas/sisa industri makanan 5,00 persen, dan gandum-ganduman 2,24 persen. Sedangkan andil impor migas terhadap total impor yaitu sebesar 46,41 persen.

Sementara negara pemasok barang impor ke Provinsi Lampung pada Desember 2016 menurut kelompok negara utama berasal dari Uni Emirat Arab sebesar 40,38 juta dolar.

Kemudian, Australia 32,90 juta dolar, Qatar 19,66 juta dolar, Brazil 17,90 juta dolar, Tiongkok 14,67 juta dolar, dan Amerika Serikat 3,66 juta dolar.

"Jika dilihat dari kelompok negara, impor tersebar berasal dari kelompok negara utama lainnya yang mencapai 129,17 juta dolar. Kemudian diikuti ASEAN 23,09 juta dolar dan Uni Eropa 1,90 juta dolar," kata Bambang. (*/ANT)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4132


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved