Portal berita Lampung, Portal Berita Online Lampung, Situs Berita Online Lampung, Berita Online Lampung Terdepan, Berita Online Lampung Terkini, Situs Berita Pembangunan Lampung, Situs Berita Pariwisata Lampung, Situs Berita Pendidikan Lampung, Portal Berita Politik Lampung, Portal Berita Nasional Lampung, Portal Berita Olahraga Lampung, Portal Berita Lampung Terkini, Berita Bisnis Lampung Terdepan, Berita Politik Lampung Terkini

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) Aldi Setiawan (20), dikeroyok puluhan mahasiswa setempat, Kamis (7/12/2017). Kejadian bermula ketika Aldi hendak konsultasi terkait kelengkapan berkas di sekretariat Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FKIP Unila. Sesampainya di lokasi, Aldi kaget karena sekretariat sudah ramai mahasiswa.

Dia pun sempat ditahan oleh beberapa mahasiswa yang saat itu sedang mengintervensi Panitia Khusus, panitia yang menyelenggarakan Pemilihan Raya (Pemira). "Mereka (kerumunan mahasiswa) mendorong saya dan terjadi adu mulut, ada juga statemen profokatif," kata Aldi kepada Lampungpro.com, Jumat (8/12/2017) pagi.

Setelah adu mulut itu, kata Aldi, ada beberapa mahasiswa yang menyerang dirinya. Ada beberapa mahasiswa yang melakukan peleraian, namun kerumunan mahasiswa lebih banyak sehingga peleraian pun gagal. "Ada beberapa yang memukul saya, saya melakukan pembelaan dengan menyerang kembali," kata dia.

Namun, karena kerumunan mahasiswa yang jumlahnya lebih banyak membuat Aldi tertekan. Ia pun berlari menghindari kerumunan mahasiswa. Naasnya, kerumunan itu mengejar Aldi.�Aldi yang berlari menuju kantin pun dikepung oleh sekitar 20 mahasiswa.

Menurut Aldi, ada yang membawa bambu. Merasa terdesak, Aldi pun berlari ke sekretariar BEM FKIP Unila. Sesampainya di BEM FKIP Unila dan akan menutup pintu, ia ditendang oleh mahasiswa tak dikenal. "Pintu sempat tertutup, kaca sekretariat dipecahkan, karena panik saya lari lagi," kata Aldi.

Namun, saat akan berlari ia dijegal dan dipukuli oleh kerumunan mahasiswa. Ia pun terus melakukan gerakan pengamanan dan berlari menjauh. "Kepala saya memar, tubuh banyak luka," kata dia. (SYAHREZA/PRO2)