BAKAUHENI (Lampungpro.co): Kehadiran Dermaga Eksekutif di Pelabuhan Merak dan Bakauheni, seharusnya adalah solusi. Dermaga yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 8 Maret 2019 itu, digadang-gadang bakal menjawab keluhan soal lambatnya penyeberangan tersibuk di Indonesia itu.
Dermaga baru senilai Rp379 miliar itu awalnya dilayani empat kapal ferry berkapasitas 6.000-10.000 GRT, sehingga mampu menempuh waktu perjalanan hanya dalam tempo satu jam. Kedua dermaga ini merupakan solusi agar mobilisasi barang dan manusia antara Pulau Jawa dan Sumatera makin lancar,.
Namun, belakangan kedua dermaga itu berubah jadi masalah. Garansi waktu tempuh satu jam, kini berubah menjadi berjam-jam. Waktu tempuhnya memang masih satu jam, namun menunggu di kantong parkir bisa hingga empat jam.
Jadi, alih-alih ingin cepat, kini terjebak antrian berjam-jam sebelum naik kapal. Malah, naik kapal roro reguler kadang lebih cepat sampai daripada kapal eksekutif.
Akademisi asal Bandar Lampung, Andi Desfiandi, memberikan catatan berdasarkan pengalaman pribadi dan atas kondisi Pelabuhan yang dikelola PT ASDP Indonesia Ferry ini. Menurut Andi, kapal ferry eksekutif bertarif mahal sering terlambat, bahkan terlambat hingga berjam jam.
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
329
Lampung Selatan
25593
Humaniora
3519
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia