Tim PKM Fakultas Kedokteran Unila saat pemaparan di Puskesmas Pardasukam LAMPUNGPRO.CO/FK UNILA

PARDASUKA (Lampungpro.co): Tim Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Lampung (Unila) melaksanakan  pengabdian kepada masyarakat (PKM) berupa pelatihan petugas tenaga medis dalam penegakan diagnosis tuberculosis (TBC) paru. Kegiatan ini berlangsung di Aula UPT Puskesmas Pardasuka, Kabupaten Pringsewu Rabu (20/9/2023). 

dr. Tri Umiana Soleha, M.Kes, Minggu (24/9/2023). 

Namun, hal ini tidak menjadi ancaman bagi Pemerintah Lampung karena memang tujuannya adalah meningkatkan identifikasi kasus dan mempercepat kesembuhan. Diagnosis TBC yang paling akurat adalah dengan pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA). 

Pemeriksaan dahak ini guna mengetahui keberadaan Basil Tahan Asam (BTA) sehingga dapat membantu petugas pelayanan kesehatan dalam penegakkan diagnosis, penilaian terhadap respon pengobatan, dan potensi penularan. "Pasien TBC dengan BTA positif menimbulkan risiko penularan yang lebih besar dibandingan pasien TBC dengan BTA negatif," kata Tri Umiani.

Dia menyebutkan Puskesmas Pardasuka merupakan lini terdepan pelayanan kesehatan masyarakat umum. Oleh karena itu diperlukan peningkatan pengetahuan personilnya dalam keterampilan pemeriksaan BTA untuk mendukung diagnosis dini TBC guna penanggulangan masalah TBC di Pardasuka.

Tujuan utama kegiatan ini memberikan pemahaman kepada para tenaga kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dengan metode pelatihan secara langsung (praktek) tentang cara pemeriksaan BTA memakai mikroskop sebagai diagnosis dini Tuberkulosis Paru di Puskesmas Pardasuka Pringsewu. Hal ini sangat relevan dan sinergis dengan program TOSS TB Satgas TB P2P Dinas Kesehatan Pringsewu.

Dalam paparannya, dr. Tri Umiana menjelaskan UPT Puskesmas Pardasuka sebagai salah ujung tombak garda terdepan Pelayanan Kesehatan untuk masyarakat umum diharapkan dapat membantu mendiagnosis secara dini infeksi Tuberkulosis melalui pemeriksaan BTA. Selain itu, dipaparkan juga mengenai pentingnya diagnosis Tuberkulosis Paru dapat ditegakkan berdasarkan dari gambaran klinis, pemeriksaan mikrobiologi, dan hasil radiologi.

Kegiatan PKM disambut antusias oleh Bidang P2P Dinkes Pringsewu. "Hal ini sejalan dengan Program TOSS TB (temukan TBC obati sampai sembuh) merupakan upaya komitmen dari P2P Dinkes Pringsewu dalam menuntaskan  masalah dan penanggulangan TB paru " kata dr. Hadi Mochtarom dari Dinas Kesehatan Pringsewu. 

Di sisi lain, Kepala UPTD Puskesmas Pardasuka Ns. Mujimin menyampaikan  kegiatan ini memberikan peningkatan pengetahuan bagi tenaga kesehatan  Puskesmas dan mengulang kembali pengetahuan terkait Tuberculosis paru. "Harapannya kegiatan serupa dapat dilaksanakan di 13 puskesmas lain di  Pringsewu dengan menggandeng dosen dari FK Unila sehingga SPM dalam penanggulangan TB Paru dapat tercapai," ujar Ns. Mujimin.

Dengan demikian, kata dia, PKM ini bukan hanya upaya meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan namun memberikan dukungan kepada nakes dalam menurunkan angka kejadian TB paru sebagai upaya penanggulangan masalah TBC yang cukup tinggi di  Pardasuka. "Melalui pemahaman yang lebih baik, diharapkan tenaga kesehatan  dapat mengambil tindakan yang progresif, mengurangi risiko dan penularan angka penderita TBC," kata Mujimin.

Tim pengabdi dosen yang terlibat dalam kegiatan PKM ini diketuai oleh dr. Tri Umiana Soleha, M.Kes. dan beranggotakan dr.Oktafany, M.Pd. Ked., Dr.dr. Evi Kurniawaty, M.Sc dan dr. Putu Ristyaning Ayu, Sp.PK(K)., M.Kes. Sementara itu, tim pengabdi dosen lain yang berkontribusi dalam giat PKM ini dari Departemen Biologi Farmasi Jurusan Farmasi FK Unila apt. Zulpakor Oktoba, S.Si., M.Farm.

Ada pun peserta pelatihan dihadiri sekitar 20 peserta, yang terdiri dari tenaga kesehatan dokter umum, dokter internship, analis/laboran, perawat, apoteker dan bidan. Termasuk Kepala UPT Puskesmas Pardasuka Ns. Mujimin, S.Kep dan Satgas TB P2P dari Dinas Kesehatan Pringsewu dr. Hadi Mochtarom. (***)

Editor Amiruddin Sormin