JAKARTA (Lampungpro.com): Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengusulkan agar cuti bersama Lebaran Idulfitri 1439 Hijriah atau 2018 ditambah dua hari dari yangditentukan pemerintah, yaitu 13, 14, dan 18 Juni 2018. Menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, cuti diusulan pada 11 dan 12 Juni (Senin-Selasa), karena ada dua hari kejepit. Sehingga cuti bersama dimulai 11-16 Juni 2018.

"Ini dikhawatirkan malah boros dan juga manajemen lalu lintasnya hanya dua libur itu agak sulit, kata Budi Karya Samadi, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/4/2018) sore. Usulan tersebut, menurut Menhub, nantinya akan dibahas di tingkat Menko.

Dalam kalender resmi pemerintah diumumkan cuti bersama Idulfitri 1439 pada 13, 14, 18, dan 19 Juni. Sementara 15 dan 16 Juni merupakan hari libur Idul Fitri, dan 17 Juni libur hari Minggu. Kementerian Perhubungan, menurut Budi, merencanakan 13 dan 14 Juni itu melarang lewat angkutan tiga sumbu. Ada beberapa hari kita juga menetapkan 28, 29, 30 sebagai angkutan berat tidak bisa beroperasi, kata Budi.

Menhub merekomendasi beberapa hal. Terkait banyaknya angkutan motor dan angkutan mobil, maka diusulkan mudik gratis, baik dilakukan dengan motor, bus, kereta api, dan kapal. Selain itu, Kementerian Perhubungan akan membuat posko di setiap titik penting, seperti di Cirebon, Brebes, Tegal, dan Pekalongan. Diharapkan ini mengurangi keinginan masyarakat untuk menggunakan motor karena kita tambah jumlahnya, mendekati dua kali lipat, kata Menhub.

Pada mudik Lebaran kali ini dari Jakarta sampai Surabaya terhubung jalan tol, walaupun di beberapa segmen Jawa Tengah dan Jawa Timur ada yang fungsional. Preferensi masyarakat untuk menggunakan tol itu tinggi sekali.

Jadi relevansinya kami mengatur waktu itu sangat beralasan. Dan juga kami juga menyarankan selain waktu mudiknya lebih awal, menggunakan jalur selatan juga cukup menarik dan mudik menggunakan kapal itu juga menarik, ujar Menhub. (PRO1)

�