LAMPUNG SELATAN (Lampungpro.co): Sore itu Lola Fajaria bersama puluhan teman-temannya bermain di komplek Desa Wonodadi Dusun I B RT 02 RW 02 Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan untuk berangkat mengaji. Beberapa anak-anak juga asyik bermain berlari hingga kejar-kejaran.

Entah apa yang membuat Lola Fajaria memanjat dan menaiki pohon jambu biji yang berada sekitar 100 meter dari rumahnya bersama dua orang temannya. Disaat hendak turun, naas musibah menimpanya. Seketika itu dia jatuh ke tanah bebatuan dengan intensitas sedang. Ia yang jatuh seketika itu, pantatnya dan kemaluannya tertusuk batu yang amat tajam. Seketika itu juga, dibagian pantat hingga sekitar kemaluan Lola langsung mengeluarkan darah kental dan beku.

Setelah jatuh dari pohon dengan ketinggian dua meter ini, Lola langsung dibopong pulang ke rumahnya oleh warga sekitar yang berada tidak jauh dari Lola terjatuh. Menahan rasa sakit dan takut dimarah orang tuanya, Lola saat itu tidak menangis. Ia bersikap tegar sambil menahan rasa sakit.

Rina sang ibu yang sedang ada di rumah waktu itu, sempat terkejut dan lemas ketika melihat anak bungsunya dibopong dengan pakaian androknya berdarah, akibat terjatuh dari pohon dan tertusuk batu, ia segera memeluk anaknya sambil menanyakan bagian yang sakit. Tanpa berpikir panjang, kedua orang tua Lola bersama warga langsung membawa ke klinik terdekat untuk diberikan pertolongan pertama agar tidak terus pendarahan. Namun, dokter klinik setempat tidak sanggup menanganinya, hingga Lola harus dibawa ke rumah sakit terdekat.

"Saya sangat terkejut saat melihat bagian bawah terus mengeluarkan darah, bagian itu membengkak dan terasa lembek. Khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan saya langsung membawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) Klinik terdekat. Namun dokter menyarankan langsung dibawa ke rumah sakit. Seketika itu, saya segera membawa Lola ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung," kata Rina kepada Lampungpro.co, Senin (18/11/2019).

Diiringi rasa khawatir yang mendalam terkait kondisi Lola, disisi lain kedua orang tuanya yang memikirkan biaya besar kala itu membuat kedua orang tuanya kalang kabut. Beruntung tetangga Rina saat itu mengobrak-abrik rumahnya, hingga akhirnya tetangganya tersebut menemukan sebuah kartu berwarna hijau yang ternyata kartu tersebut adalah Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang merupakan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Lebih beruntungnya lagi, ternyata nama di kartu sakti tersebut tertulis nama Lola Fajaria. Seketika itu juga, kedua orang tua Lola merasa lega dan bersyukur anaknya sudah terdaftar JKN-KIS kala itu meskipun hanya terdaftar di kelas 3, namun ia tetap bersyukur.

"Saya tidak menyangka kalau harus segera dioperasi, dari awal masuk UGD sampai dengan dokter mengatakan harus operasi jaraknya hanya beberapa jam saja. Pasti dokter punya pertimbangan khusus untuk menyelamatkan nyawa Lola. Alhamdulillah ternyata saya dulu sudah mendaftarkan dia di BPJS Kesehatan. Awalnya saya ragu membayarkan Rp25.500 perbulannya. Namun dari kejadian ini banyak pelajaran bahwa JKN-KIS itu penting. Terlebih saat dadakan sakit seperti ini," ujar dia.

Rina beserta keluarga bersyukur sekali telah menjadi peserta JKN-KIS, manfaatnya sangat dirasakan terlebih mereka tergolong sebagai masyarakat sangat membutuhkan Program JKN-KIS ini karena sakit tidak tahu kapan datangnya. Dengan JKN-KIS, mereka merasa sangat terlindungi hingga mereka mengucapkan ribuan terima kasih untuk Program JKN-KIS, serta seluruh dokter dan perawat yang telah merawat Lola Fajaria. (FEBRI/PRO2)