Surat rekomendasi tersebut diserahkan secara langsung kepada bakal calon Wali Kota Metro Djohan, oleh Sekretaris DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, yang didampingi secara langsung oleh Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Lampung Muhammad Ridho Ficardo di kantor DPP Partai Demokrat di Jakarta, Rabu (27/5/2020) | Ist.

METRO (Lampungpro.co): Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat secara resmi mengusung dan merekomendasikan Djohan sebagai bakal calon Wali Kota Metro, untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Metro, yang rencananya akan digelar pada Desember 2020 mendatang.

Surat rekomendasi tersebut diserahkan secara langsung kepada bakal calon Wali Kota Metro Djohan, oleh Sekretaris DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, yang didampingi secara langsung oleh Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Lampung Muhammad Ridho Ficardo di kantor DPP Partai Demokrat di Jakarta, Rabu (27/5/2020).

Sekretaris DPC Partai Demokrat Kota Metro Fahmi Anwar mengatakan, surat tugas tersebut tertuang dalam surat Nomor 22/INT/DPP/V/2020, yang berisikan penugasan dan mengacu kepada surat Bappilu Demokrat Nomor/06/BAPPILU/DPP.PD/V/2020 tersebut tertanggal 12 Mei 2020.

"Iya benar, surat tugas sudah diserahkan. Untuk selanjutnya dengan surat tugas ini kami langsung memantapkan langkah sesuai dengan surat tugas. Dalam surat tersebut tertuang lima poin yang diintruksikan DPP Partai kepada bakal calon," kata Fahmi Anwar, Jumat (29/5/2020).

Adapun kelima poin tersebut yakni, untuk poin pertama bakal calon yang sudah mendapat surat tugas, untuk melakukan komunikasi antar partai politi. Hal ini tujuannya, agar memenuhi syarat bakal calon minimal 20 persen di KPU setempat, saat pendaftaran bakal calon.

"Selanjutnya, calon yang sudah mendapat rekomendasi ini diwajibkan untuk mencari dan menetapkan bakal calon wakil wali kota, yang akan mendampinginya. Kemudian poin ketiga, untuk segera melaporkan seluruh hasil survei ke DPP," ujar Fahmi.

Untuk poin ke empat, DPP Partai Demokrat akan melakukan monitoring hasil survei, dan memberikan evaluasi terhadap laporan hasil survei. Poin terakhir dalam surat tugas ini, untuk diberikan dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, sesuai dengan kode etik Partai Demokrat dan undang-undang yang berlaku.

"Terkait dengan wakil ini, memang sudah ada. Namun untuk saat ini, kami masih melakukan penjajakan. Kita masih mencari bakal calon wakil yang memiliki satu visi dan misi. Dengan kata lain, kita sangat berhati-hati karena belajar dari pengalaman sebelumnya," jelas Fahmi.

Saat ini, Partai Demokrat masih membuka pintu bagi siapa saja dan dari partai mana saja, untuk menjadi bakal calon wakil wali kota yang akan mendampingi Djohan nantinya. Fahmi optimis semuanya bakal berjalan dengan lancar.(FEBRI/PRO2)