Pemerintah Australia telah mendeklarasikan perang terhadap kucing liar sejak 2015, di ana menjanjikan bantuan senilai AUD 5 juta (setara Rp 54,5 miliar) untuk mendukung kelompok masyarakat yang dapat menargetkan kucing di garis depan. Tetapi rencana itu mendapat kecaman, dan yang mengejutkan, para konservasionis adalah di antara para kritikus terdepan.
Tim Doherty, seorang ahli ekologi konservasi dari Deakin University di Australia, sependapat bahwa kucing liar "menargetkan" spesies asli Australia, tetapi percaya pemusnahan tersebut didasarkan pada ilmu pengetahuan yang goyah.
"Kala itu, ketika target ditetapkan pada tahun 2015, kami sebenarnya tidak tahu berapa banyak kucing liar di Australia," katanya, menambahkan bahwa beberapa perkiraan pada saat itu menyebutkan angka 18 juta, yang ia sebut sebagai "perkiraan melebihi nilai kotor".
"Tidak ada cara yang benar-benar dapat diandalkan untuk memperkirakan populasi kucing liar di seluruh benua, dan jika Anda akan menetapkan target, dan jika Anda ingin itu menjadi bermakna, Anda harus dapat mengukur kemajuan Anda ke arah itu," kritik Doherty.
Masalah lain yang lebih mendesak, adalah bahwa membunuh kucing liar tidak segera menyelamatkan nyawa burung atau mamalia. "Target kucing liar harusnya yang telah tinggal di tempat yang mengancam hewan lokal. Faktanya, kucing-kucing ini tida tinggal di hutan," ungkapnya.
Sementara kucing adalah masalah besar, menurut Andrews, pemerintah Australia cenderung mengorbankan masalah lain yang lebih sensitif secara politis, seperti hilangnya habitat yang disebabkan oleh ekspansi kota, pembalakan, dan penambangan.
Pengkritik penting lainnya dari rencana kontroversial tersebut, di antaranya termasuk penyanyi Inggris Morrissey dan Brigitte Bardot. Di Selandia Baru, ada seruan pemerintah untuk turut mengendalikan laju populasi kucing domestik.
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
22414
Bandar Lampung
4592
Lampung Selatan
3577
147
17-Apr-2025
166
17-Apr-2025
198
17-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia