Foto gerhana matahari yang dibidik tim Itera Lampung | Ist/Lampungpro.co

LAMPUNG SELATAN (Lampungpro.co): Fenomena gerhana matahari sebagian di Wilayah Lampung dan sekitarnya, membuat masyarakat sekitar yang ingin melihat fenomena tersebut menjadi penasaran. Untuk wilayah Bandar Lampung dan sekitarnya, Institut Teknologi Sumatera (Itera) melaksanakan pengamatan fenomena tersebut di lingkungan kampus, Kamis (26/12/2019).

Seratusan masyarakat yang berada di wilayah sekitar, berbondong-bondong mengunjungi Itera untuk melihat secara langsung fenomena tersebut. Untuk Lampung sendiri, gerhana matahari sebagian hanya bisa dilihat sekitar 75 persen.

Pengamat sains, antomosfer, dan keplanetan Itera Robiatul Mustaba mengatakan, gerhana matahari cincin di Lampung hanya bisa dilihat 75 persen karena Lampung memiliki lintang lebih rendah 5 derajat, sehingga tidak bisa mengamati fenomena tersebut secara penuh.

"Cincin di Lampung ini, kita hanya bisa sebagian tapi untuk Lampung kita bisa melihat 75 persen. Kalau dilihat dari bayangannya matahari itu seperti sabit. Untuk melihat full di Lampung nanti terjadi lagi sekitar 21 Mei 2031 mendatang, untuk mengamati gerhana cincin full di Lampung," kata Robiatul.

Untuk durasi sendiri, Lampung bisa melihat durasi fenomena tersebut cukup lama. Dimana sekitar Pukul 10.37 WIB sudah bisa dilihat sebagai kontak pertama, dan puncaknya terjadi Pukul 12.30 WIB. Untuk durasi dari waktu puncak sampai habis masa gerhana dimana hingga proses lepas piringan matahari di Lampung sekitar Pukul 14.50 WIB.

"Dari fenomena ini, kita bisa tahu bahwa terjadinya perputaran rotasi, antara revolusi bulan terhadap bumi, dan revolusi bumi terhadap matahari. Fenomena ini terjadi karena geometris matahari bulan bumi terjadi saat searah dengan garis lurus," ujar Robi.

Berdasarkan sisi geometris, fenomena ini berpengaruh terhadap iklim dan cuaca di Lampung. Namun untuk gerhana matahari sendiri, tidak ada pengaruhnya. Hanya saja cahaya matahari dalam piringan matahari akan berkurang. (FEBRI/PRO2)