Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Diduga Depresi Sakit Menahun, Warga Pekon Tangkit Pugung Tanggamus ini Gantung Diri
Lampungpro.co, 24-Dec-2020

Amiruddin Sormin 1626

Share

Petugas Polres Pugung saat mengevakuasi korban, Kamis (24/12/2020). LAMPUNGPRO.CO/POLRES TANGGAMUS

PUGUNG (Lampungpro.co): Saf (60), ditemukan meninggal dunia dalam posisi tergantung di dapur rumah di Pekon Tangkit Serdang, Kecamatan Pugung, Tanggamus, Kamis (24/12/20) siang. Korban pertama kali ditemukan Saukani (45) tetangganya, saat  akan mengambil air sumur yang berada di dapur rumah anak korban, dimana korban tergantung.


Saat ditemukan, leher korban terlilit  pada seutas tali tambang warna orange dan tambang dilehernya juga dililit handuk. Sementara disampingnya terdapat kursi plastik yang diduga dipakai korban untuk meloncat.

Atas hal itu, Polsek Pugung Polres Tanggamus bersama Babinsa dan pihak medis melaksanakan evakuasi, olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan luar guna memastikan penyebab kematian korban. Kapolsek Pugung Polres Tanggamus Ipda Okta Devi, mengatakan setelah korban dievakuasi, kemudian dilakukan pemeriksaan oleh bidan desa dan dinyatakan korban  meninggal dunia dengan tanda tanda orang meninggal gantung diri.

"Korban identik bunuh diri dan tidak didapati tanda tanda kekerasan pada tubuh korban," kata Ipda Okta Devi mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya, SIK.

Dalam peristiwa itu, diamankan seutas tambang warna orange dan sehelai handuk yang digunakan untuk melilit tali tambang yang digunakan bunuh diri. Kapolsek menjelaskan, berdasarkan saksi Saukani, sebelum menemukan korban tergantung ia bermaksud akan mengambil air di sumur yang ada di dalam dapur rumah anak korban.

"Ketika saksi masuk, melihat korban sudah dalam keadaan tergantung dengan seutas tali tambang yang dikaitkan ke kasau dapur sehingga memberitahukannya kepeda Burhanudin selaku kakak korban tentang peristiwa tersebut," jelasnya.

Berdasarkan keterangan pihak keluarga, pemicu dugaan korban melakukan bunuh diri dikarenakan depresi mengalami sakit menahun. Keluarga korban juga menyampaikan bahwa beberapa hari ini terlihat gelagat mencurigakan dengan meminta maaf kekeluarga dan berpesan jika meninggal agar tidak dimakamkan tata cara pasien Covid-19. "Keluarga korban menyatakan menolak untuk dilakukan autopsi dan akan dibuatkan surat penolakan, saat ini jenazah dalam proses pemakamaan di TPU setempat," pungkasnya. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Langka dan Mahal, Distribusi Ngawur Ala Elpiji...

Kalau pupuk dan BBM distribusinya bisa tertutup, harusnya Elpiji...

268


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved