Proses pembongkaran makam Aga Trias Tahta, Sabtu (26/10/2019). LAMPUNGPRO.CO

PESAWARAN (Lampungpro.co): Kepolisian Resort (Polres) Pesawaran membongkar makam Aga Trias Tahta, mahasiswa Universitas Lampung yang meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dasar (Diksar) UKM Cakrawala Unila beberapa waktu lalu. Pembongkaran ini dilakukan untuk otopsi lebih lanjut mengenai penyebab kematian Aga yang sebenarnya. Otopsi sendiri dilakukan secara langsung di lokasi pemakaman Aga yang berada di Desa Wonodadi, Dusun Wonokarto, Kecamatan Gading Rejo, Pringsewu, Sabtu (26/10/2019).

Saat dihubungi Lampungpro.co via telepon, Kapolres Pesawaran AKBP Popon Ardianto Sunggoro membenarkan adanya pembongkaran makam tersebut untuk dilakukan otopsi setelah mendapatkan izin dari keluarga Aga. "Ya tadi dilakukan pembongkaran guna melakukan identifikasi penyelidikan lanjutan. Ini juga dilakukan untuk mendapatkan bukti-bukti kuat terkait adanya dugaan kekerasan kepada korban," kata Popon.

Popon menjelaskan bahwasanya dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya kekerasan seksual ataupun lainnya terhadap peserta Diksar UKM Cakrawala ini. "Saat ini saya sedang tidak berada di tempat. Namun tadi dua jam yang lalu, saya ikut memonitor masih ada proses otopsi. Namun belum bisa saya paparkan hasilnya sekarang ini," jelas dia.

Popon menyebutkan bahwasanya ada beberapa dugaan bentuk kekerasan yang dilakukan kepada Aga di antaranya dalam Diksar ini, Aga disuruh secara paksa oleh seniornya untuk meminum air dalam jumlah banyak atau istilahnya digelonggong. "Intinya dari pemeriksaan ini, kami harus menemukan bukti-bukti yang ada. Kalau untuk dicekoko minuman keras, kami belum bisa memastikannya," sebut dia. (FEBRI/PRO3)