Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Dihadang Faktor Iklim, Penyakit, dan Buaya Masuk Petak, Petambak Bumi Dipasena Agung ini Panen 1,5 Ton
Lampungpro.co, 27-Dec-2022

Amiruddin Sormin 4879

Share

Hanapi dan petambak lain usai panen udang. LAMPUNGPRO.CO/NAFIAN

RAWAJITU TIMUR (Lampungpro.co): Meskipun terkendala faktor iklim,  kualitas infrastruktur budidaya, dan banyaknya penyakit udang, membuat banyak petambak udang gagal panen. Akibatnya, produksi udang petambak Dipasena menurun sejak dua tahun terakhir ini.

Namun semangat giat bekerja dan pantang menyerah, seorang petambak udang di Kampung Bumi Dipasena Agung, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang, tetap bisa panen udang dan untung 1,5 ton. Namanya Hanapi (55) pria beranak satu, kelahiran Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Dihadang Faktor Iklim, Penyakit, dan Buaya Masuk Petak, Petambak Bumi Dipasena Agung ini Panen 1,5 Ton

Penjualan Rp95 juta dengan tebar benur 160 ribu ekor, umur panen 96 hari, size rata-rata 53, total biaya operasional Rp40 juta. Dia menceritakan budidaya udang itu pun banyak kendala. 

Mulai air inlet tercemar, hujan, dan panas tak menentu, penyakit udang  terus menyerang. Satu petak tambak diserang penyakit, satu petak tambak  selama sebulan penuh dimasuki buaya. 

Buaya tersebut pada sore hari masuk dan pada pagi keesokan harinya keluar lagi. Sepertinya buaya tersebut berburu udang.

Tebaran 160 ribu itu, estimasi panen minimal 2 ton. Tapi karena dari umur 50 hari, udang terserang penyakit, populasi pasti bermasalah. 

"Alhamdulillah masih ada yang bertahan. Dengan tetap bersemangat dan giat bekerja, aneka kedala berbudidaya udang bisa dicarikan solusinya. Kalau dari awal menyerah, ya, berarti memupus harapan," ujar Hanapi membocorkan tips keberhasilannya berbudidaya udang.

Terpisah, Kepala Kampung Bumi Dipasena Agung, Agustiono membenarkan masih ada warga yang berhasil budidaya udang walau di musim sulit. "Masih ada Hanapi-Hanapi lain di Kampung ini, semoga mereka menjadi contoh dan pembelajaran bagi warga lain untuk tetap semangat berbudidaya udang. Harapan kita untuk berhasil berbudidaya tetap masih ada," kata Agustiono. (***)

Editor: Amiruddin Sormin, Laporan: Nafian Faiz

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

329


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved