JAKARTA (Lampungpro.com) : Manager External Communication PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita menjelaskan, penentuan harga jual avtur Pertamina kepada sejumlah maskapai penerbangan sudah melewati kesepakatan bersama dalam kontrak jangka waktu tertentu. Arya menjelaskan, dalam menentukan besaran harga jual avtur, Pertamina memperhitungkan banyak hal.
Menurutnya, penentuan harga Avtur juga sangat dipengaruhi pergerakan harga minyak dunia. "Harganya mengacu pada MOPS. Ketika harga minyak dunia turun, harga avtur juga mengalami penyesuaian. Jadi pada prinsipnya, kami yakin harga kami kompetitif," jelas Arya, Senin (14/1/2019).
Selain itu, ada banyak hal yang mempengaruhi harga avtur selain harga minyak dunia. Salah satunya nilai tukar mata uang, biaya distribusi, supply chain, dan lain-lain. Arya mengungkapkan untuk penerbangan non reguler, Pertamina juga akan memberlakukan harga yang berbeda sesuai dengan kondisi pasar saat itu. "Sehingga, kita harus cermat jika membandingkan harga avtur di satu bandara dengan bandara yang lain. Kondisinya bisa jadi berbeda dan tidak setara untuk diperbandingkan," ungkap dia.
Ketua Reforminer Institute, Komaidi juga melihat persoalan harga avtur yang saat ini menjadi keluhan sejumlah maskapai sebenarnya tidak bisa semata-mata merupakan kesalahan pihak pemasok. Sebab, secara global, patokan harga jual bahan bakar non subsidi, dalam hal ini avtur yang ada di Indonesia berada pada level moderat. "Harga BBM non subsidi kita berada pada level moderat. Tidak termasuk yang termahal tetapi juga bukan yang termurah," ujar Komaidi.
Sebelumnya, VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan, beban operasional menjadi alasan Garuda menjual tiket pada kisaran harga batas atas seperti saat ini. Dia menjelaskan, harga avtur menjadi salah satu beban yang besar dalam biaya operasional. "Avtur sudah naik 30 persen dibandingkan negara tetangga. Avtur Indonesia memang lebih tinggi dibandingkan negara tetangga," ujar Ikhsan.(**/PRO4)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4136
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia