Sumarju menjelaskan tujuan pemberian bantuan ini semata-mata untuk peningkatan pendapatan keluarga penerima manfaat (KPM). Dengan pendapatan meningkat maka keluarga dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri seperti kebutuhan sandang, papan, pangan, kesehatan dan pendidikan bagi anak-anaknya.

Bantuan itu merupakan penanganan fakir miskin perdesaan yang merupakan salah satu upaya strategi nasional dalam mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan yang berkeadilan sosial. Dinas Sosial Provinsi Lampung melalui program penanganan fakir miskin melaksanakan kegiatan penanggulangan kemiskinan dengan model usah ekonomi produktif melalui KUBE.

Sehubungan dengan hal itu, maka untuk mewujudkan keberhasilan program diperlukan bimbingan teknis (bimtek) penerima manfaat dalam menjalankan usaha ekonomi produktif. Kegiatan itu dibuka Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Sumarju Saeni, didampingi oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lampung Utara M Erwinsyah.

Erwinsyah mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo yang telah mengalokasikan kegiatan KUBE di Kabupaten Lampung Utara. Kepada para pengelola Erwin berharap agar bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh, sehingga KPM dapat meningkat pendapatannya.

Sementara, Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskin Perdesaan Haveana menjelaskan peserta bimtek berjumlah 60 orang terdiri dari ketua/ sekretaris, dan pendamping KUBE. Bimtek ini bertujuan agar anggota kelompok mempunyai kemampuan untuk mengelola dan memanfaatkan bantuan usaha ekonomi produktif melalui KUBE sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang telah ditetapkan.

Haveana juga menginformasikan alokasi Penanganan Kemiskinan melalui KUBE pada tahun 2017 di Kabupatem Lampung Utara sebanyak 26 KUBE dengan alokasi anggaran sebanyak Rp520 juta. Sasaran programnya di Kecamatan Blambanganpagar sebanyak 13 kelompok dan Kecamatan Abungsurakarta sebanyak 13 kelompok. (**/PRO2)