BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Wakil Wali Kota Bandar Lampung yang juga  menjadi bakal calon (Bacalon) Wali Kota Bandar Lampung Periode 2021-2025 Muhammad Yusuf Kohar berkomitmen untuk tidak melibatkan aparatur sipil negara (ASN) dalam mencari dukungan untuk maju sebagai bakal calon wali kota tahun 2020 mendatang.

"Seorang kepala daerah tidak diperkenankan melibatkan ASN untuk mendukung dirinya atau orang dekatnya dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020 mendatang. Saya tidak mau melibatkan ASN di pancalonan saya ini," kata Yusuf Kohar, Jumat (8/11/2019).

BACA JUGA : Pilwakot Potensi Libatkan ASN, Begini 'Warning' Bawaslu Bandar Lampung

Menurutnya apabila seorang kepala daerah melibatkan ASN dalam pencalonan diperiode berikutnya, akan menimbulkan nasib buruk bagi ASN tersebut yang menyatakan dukungan pada salah satu calon. Sebab, orang yang mencalonkan diri di Pilkada ini punya intelijen.

"Undang-undang telah mengatur bahwa ASN tidak boleh terlibat atau dilibatkan dalam pilkada. Inilah fungsi Bawaslu, dimana mereka harus dengan tegas menindak jika ada masalah semacam ini. Jadi saya komitmen betul, tidak akan melibatkan ASN," ujar dia.

Selain itu dalam pencalonannya, Yusuf Kohar juga tidak akan menggunakan anggaran pemerintah kota untuk mendukung pencalonan di Pilkada ini. Ia telah menyiapkan dana tersendiri untuk sosialisasinya. Mulai untuk keperluan sosialisasi seperti membuat banner, baliho, stiker dan sebagainya.

Sebelumnya diberitakan, Bawaslu Bandar Lampung menyebut dalam pelaksanaan Pilwakot tahun 2020 mendatang, akan ada potensi pelibatan ASN yang mendukung calon tertentu. Terlebih dalam Pilwakot ini, ada dua nama yang saat ini bergelut di pemerintahan kota. (FEBRI/PRO2)